Surabaya: Jumlah pasien sembuh korona (covid-19) di Jawa Timur mencapai 30 orang, bertambah dua dari sebelumnya 28 orang. Dua pasien sembuh itu masing-masing berasal dari Surabaya dan Blitar.
"Dengan tambahan pasien sembuh ini, sehingga total pasien sembuh di Jatim menjadi 30 orang," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu, 4 April 2020.
Sebanyak 30 orang pasien sembuh itu terdiri dari 17 dari Surabaya (RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya), tiga pasien dari RSU Saiful Anwar Malang, dua dari Kabupaten Blitar, dan delapan pasien dari Magetan.
Khofifah bersyukur hingga hari ini tak ada penambahan pasien positif covid-19 di Jatim. Angkanya tteapt sama yakni tetap 152 orang. Rinciannya, sebanyak 77 orang dari Surabaya, 10 orang masing-masing dari Lamongan dan Malang Raya, 14 Sidoarjo, sembilan Magetan, enam Situbondo, empat orang masing-masing Kabupaten Kediri, Gresik, dan Nganjuk.
Kemudian tiga orang dari Lumajang, dua Jember, dan satu orang masing-masing dari Kabupaten Blitar, Banyuwangi, Pamekasan, Tulungagung, Jombang, Madiun, Kota Batu, Kota Kediri, dan Kota Blitar. Dari data tersebut, ada 14 pasien yang meninggal, yakni enam Surabaya, dua orang di Sidoarjo dan Kediri, serta satu orang masing-masin dari Malang Raya, Gresik, Magetan dan Pamekasan.
"Alhamdulillah hari ini tidak ada tambahan pasien covid-19, jadi datanya tetap 152 orang seperti kemarin. Sementar yang meninggal bertambah tiga jadi 14 orang," katanya.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim bertambah menjadi 780 dari sebelumnya 717 orang. Kemudian jumlah orang dalam pemantauan (ODP) meningkat signifikan, yakni 10.116 dari sebelumnya 9.435 orang.
Khofifah meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dengan memaksimalkan langkah pencegahan covid-19. Di antaranya menjaga jarak sosial, melakukan olah raga, tidak keluar rumah kecuali urgent, pola hidup bersih dan sehat, dan rutin cuci tangan.
"Penyebaran covid-19 ini jangan pernah dianggap sepeleh. Maka itu mari tingkatkan kewaspadaan berlapis untuk mencegah penyebaran covid-19 ini," pungkasnya.
Surabaya: Jumlah pasien sembuh korona (covid-19) di Jawa Timur mencapai 30 orang, bertambah dua dari sebelumnya 28 orang. Dua pasien sembuh itu masing-masing berasal dari Surabaya dan Blitar.
"Dengan tambahan pasien sembuh ini, sehingga total pasien sembuh di Jatim menjadi 30 orang," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu, 4 April 2020.
Sebanyak 30 orang pasien sembuh itu terdiri dari 17 dari Surabaya (RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya), tiga pasien dari RSU Saiful Anwar Malang, dua dari Kabupaten Blitar, dan delapan pasien dari Magetan.
Khofifah bersyukur hingga hari ini tak ada penambahan pasien positif covid-19 di Jatim. Angkanya tteapt sama yakni tetap 152 orang. Rinciannya, sebanyak 77 orang dari Surabaya, 10 orang masing-masing dari Lamongan dan Malang Raya, 14 Sidoarjo, sembilan Magetan, enam Situbondo, empat orang masing-masing Kabupaten Kediri, Gresik, dan Nganjuk.
Kemudian tiga orang dari Lumajang, dua Jember, dan satu orang masing-masing dari Kabupaten Blitar, Banyuwangi, Pamekasan, Tulungagung, Jombang, Madiun, Kota Batu, Kota Kediri, dan Kota Blitar. Dari data tersebut, ada 14 pasien yang meninggal, yakni enam Surabaya, dua orang di Sidoarjo dan Kediri, serta satu orang masing-masin dari Malang Raya, Gresik, Magetan dan Pamekasan.
"Alhamdulillah hari ini tidak ada tambahan pasien covid-19, jadi datanya tetap 152 orang seperti kemarin. Sementar yang meninggal bertambah tiga jadi 14 orang," katanya.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim bertambah menjadi 780 dari sebelumnya 717 orang. Kemudian jumlah orang dalam pemantauan (ODP) meningkat signifikan, yakni 10.116 dari sebelumnya 9.435 orang.
Khofifah meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dengan memaksimalkan langkah pencegahan covid-19. Di antaranya menjaga jarak sosial, melakukan olah raga, tidak keluar rumah kecuali urgent, pola hidup bersih dan sehat, dan rutin cuci tangan.
"Penyebaran covid-19 ini jangan pernah dianggap sepeleh. Maka itu mari tingkatkan kewaspadaan berlapis untuk mencegah penyebaran covid-19 ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)