"Kebiasaan kita kalau ada maling, warga memukul besi, dari situ kita tahu bahwa ada maling," kata Dedi, 43, saksi yang ikut mengepung saat tiga pegawai miniswalayan disandera perampok, Rabu, 20 April 2022.
Dia yang melintasi miniswalayan saat akan kembali ke rumahnya yang berada persis di belakang tempat kejadian, melihat pintu rolling miniswalayan terbuka separuh, dengan tiga sepeda motor terparkir di depan gedung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya tahu baru jam 11-an malam, saat ada yang memukul- mukul besi, itu tanda kalau ada maling. Saat melintas mau ke rumah belum ada yang minta tolong pintu minimarket masih kebuka, motor ada 3 di depan toko," kata dia.
Baca juga: Baku Tembak dengan Polisi, Perampok Minimarket di Tangerang Meloloskan Diri
Herdi, saksi yang pertama kali mengetahui adanya suara teriakan permintaan tolong pegawai minimarket yang disekap, mengaku sempat tidak menyangka adanya aksi perampokan di depan rumahnya.
"Habis makan malam, sekitar jam 11-an saya dengar ada yang minta tolong, sekali dua kali saya dengar dulu, pas ketiga kali ada yang minta tolong suara cewek. Saya keluar rumah lewat jalan belakang. Keluarga saya semua dibangunin, saya pukulin tiang listrik sama kentungan," kata dia.
Karena khawatir perampok yang ada di dalam minimarket membawa senjata tajam, warga akhirnya memilih berdiam dan kumpul di depan minimarket dan menghubungi kepolisian.
"Kalau enggak bawa sajam dan senpi sudah digeruduk sama warga. Sini penuh warga semua. Wajar sebagai warga kalau ada yang minta tolong, saya pukul kentungan," jelas dia.