Sulteng: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tengah terpaksa menutup delapan Sekolah Menengah Atas (SMA) karena sejumlah guru dan muridnya terjangkit covid-19.
Sekolah tersebut tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Banggai.
"Dari hasil tes swab ada murid dan guru positif covid-19 sehingga kami harus menutup sekolah selama lima hari ke depan," ungkap Plt Kepala Disdikbud Sulteng Yudiawati Vidiana di Palu, Rabu, 16 Februari 2022.
Meski sekolah tersebut ditutup, namun proses pembelajaran tetap dilaksanakan. Sekolah beralih dari pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Pembelajaran tetap, tapi dalam jaringan atau daring," tegas Yudiawati.
Saat ini, Disdikbud bersama Dinkes masih melaksanakan tes covid-19 di seluruh sekolah yang ada di Sulteng. Jika ditemukan ada guru atau murid yang terjangkit covid-19, kemungkinan sekolah yang akan ditutup akan bertambah.
Baca: DKI Terus Awasi Prokes PTM 50%, Banyak Siswa Berkerumun di Luar Sekolah
"Saat ini kami masih fokus untuk melaksanakan tes swab kepada guru dan murid," ujarnya.
Yudiawati menambahkan penutupan sekolah lanjutan baru diputuskan selama lima hari. Namun, jika murid dan gurunya belum sembuh dari Covid-19, maka delapan SMA itu masih akan ditutup selama lima hari ke depan.
"Jadi ada perpanjangan penutupan selama lima hari. Kita berharap murid dan guru yang terjangkit tersebut segera sehat kembali," ujarnya.
Sulteng: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tengah terpaksa menutup delapan Sekolah Menengah Atas (SMA) karena sejumlah guru dan muridnya terjangkit
covid-19.
Sekolah tersebut tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Banggai.
"Dari hasil tes
swab ada murid dan guru positif covid-19 sehingga kami harus menutup sekolah selama lima hari ke depan," ungkap Plt Kepala Disdikbud Sulteng Yudiawati Vidiana di Palu, Rabu, 16 Februari 2022.
Meski sekolah tersebut ditutup, namun proses pembelajaran tetap dilaksanakan. Sekolah beralih dari
pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi
pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Pembelajaran tetap, tapi dalam jaringan atau daring," tegas Yudiawati.
Saat ini, Disdikbud bersama Dinkes masih melaksanakan tes covid-19 di seluruh sekolah yang ada di Sulteng. Jika ditemukan ada guru atau murid yang terjangkit covid-19, kemungkinan sekolah yang akan ditutup akan bertambah.
Baca:
DKI Terus Awasi Prokes PTM 50%, Banyak Siswa Berkerumun di Luar Sekolah
"Saat ini kami masih fokus untuk melaksanakan tes
swab kepada guru dan murid," ujarnya.
Yudiawati menambahkan penutupan sekolah lanjutan baru diputuskan selama lima hari. Namun, jika murid dan gurunya belum sembuh dari Covid-19, maka delapan SMA itu masih akan ditutup selama lima hari ke depan.
"Jadi ada perpanjangan penutupan selama lima hari. Kita berharap murid dan guru yang terjangkit tersebut segera sehat kembali," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)