Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Lalu,di Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.
Baca: Banjir Bandang Terjang Sulawesi Utara, 21 Rumah Terdampak, 3 Rumah Hanyut
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
BMKG juga menyebutkan potensi sirkulasi siklonik terpantau di Semenanjung Malaysia, di Samudra Pasifik utara Papua, dan di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah. Siklonik ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Laut Natuna Utara hingga Selat Malaka, di Samudra Pasifik utara Papua, dan di Samudra Hindia selatan Jawa.
"Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari perairan selatan Jawa Barat hingga perairan utara Jawa Tengah, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur," bunyi data dari BMKG, Selasa, 5 April 2022.
Daerah konvergensi juga terjadi Sulawesi bagian utara, Sulawesi bagian tengah, dari Laut Seram bagian barat hingga Laut Halmahera, dan di Papua. Menurut BMKG, kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.