medcom.id, Lewoleba: Aktivitas warga Desa Wulandoni dan Desa Pantai Harapan, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusatenggara Timur, lumpuh menyusul perang tanding yang menewaskan tiga warga dan melukai lima warga lainnya. Sekolah-sekolah diliburkan.
Tak ada warga dua desa bekerja. Nelayan tidak berani melaut. Warga yang biasa berdagang menutup toko mereka. Demikian pula kegiatan belajar dan mengajar di SDN Wulandoni, SD Inpres Pantai Harapan, dan MIS Pantai Parapan. Semua siswa diliburkan.
Pantauan Media Indonesia, warga terlihat berjaga-jaga di kampung masing-masing dengan senjata tradisional di tangan. "Tidak ada aktivitas belajar-mengajar karena kebanyakan anak sekolah dan guru memilih mengugsi ke tempat lebih aman," kata Donatus Atawolo, guru SDI Pantai Harapan, Senin (18/8/2014).
Bentrok antara warga Desa Wulondoni dan Desa Pantai Harapan pecah, Ahad (17/8/2014), usai apel HUT RI. Tiga orang tewas dan lima lainnya luka parah. Selain Krinus, dua korban tewas lainnya adalah Lesu, 56, dan satu warga Desa Pantai Harapan lain yang belum diketahui namanya.
Sekcam Wulandoni Bosko Bataona menuturkan, bentrok antarwarga pecah usai apel 17 Agustus yang dipimpin Camat Wulandoni John Arimon. "Saat kami sedang makan bersama usai apel bendera, sekelompok anak muda dari Desa Pantai Harapan datang dan mengacau di Kantor Camat," kata Bosko.
Mereka mengamuk sejadi-jadinya. Merusak kantor Camat. Semua staf kecamatan dikejar. Tak puas merusak kantor camat, pemuda Desa Pantai Harapan itu mencari Kepala Desa Wulandoni hingga ke dalam rumah. Tapi yang dicari tak ada.
"Kami dievakuasi warga ke gereja Wulandoni," terang Bosko.
Warga Wulandoni yang merasa dilecehkan dengan tindakan brutal pemuda Desa tetangga itu akhirnya melawan. Tawuran tak terhindarkan. Di lain pihak bantuan dari desa-desa tetangga terus berdatangan membantu kedua kubu.
medcom.id, Lewoleba: Aktivitas warga Desa Wulandoni dan Desa Pantai Harapan, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusatenggara Timur, lumpuh menyusul perang tanding yang menewaskan tiga warga dan melukai lima warga lainnya. Sekolah-sekolah diliburkan.
Tak ada warga dua desa bekerja. Nelayan tidak berani melaut. Warga yang biasa berdagang menutup toko mereka. Demikian pula kegiatan belajar dan mengajar di SDN Wulandoni, SD Inpres Pantai Harapan, dan MIS Pantai Parapan. Semua siswa diliburkan.
Pantauan Media Indonesia, warga terlihat berjaga-jaga di kampung masing-masing dengan senjata tradisional di tangan. "Tidak ada aktivitas belajar-mengajar karena kebanyakan anak sekolah dan guru memilih mengugsi ke tempat lebih aman," kata Donatus Atawolo, guru SDI Pantai Harapan, Senin (18/8/2014).
Bentrok antara warga Desa Wulondoni dan Desa Pantai Harapan pecah, Ahad (17/8/2014), usai apel HUT RI. Tiga orang tewas dan lima lainnya luka parah. Selain Krinus, dua korban tewas lainnya adalah Lesu, 56, dan satu warga Desa Pantai Harapan lain yang belum diketahui namanya.
Sekcam Wulandoni Bosko Bataona menuturkan, bentrok antarwarga pecah usai apel 17 Agustus yang dipimpin Camat Wulandoni John Arimon. "Saat kami sedang makan bersama usai apel bendera, sekelompok anak muda dari Desa Pantai Harapan datang dan mengacau di Kantor Camat," kata Bosko.
Mereka mengamuk sejadi-jadinya. Merusak kantor Camat. Semua staf kecamatan dikejar. Tak puas merusak kantor camat, pemuda Desa Pantai Harapan itu mencari Kepala Desa Wulandoni hingga ke dalam rumah. Tapi yang dicari tak ada.
"Kami dievakuasi warga ke gereja Wulandoni," terang Bosko.
Warga Wulandoni yang merasa dilecehkan dengan tindakan brutal pemuda Desa tetangga itu akhirnya melawan. Tawuran tak terhindarkan. Di lain pihak bantuan dari desa-desa tetangga terus berdatangan membantu kedua kubu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ICH)