Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) USK sekaligus Pakar Forum Konservasi Penyu Aceh, Nur Fadli, bersama para pembicara pada seminar melindungi penyu dan habitatnya. Medcom.id/ Fajri Fatmawati
Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) USK sekaligus Pakar Forum Konservasi Penyu Aceh, Nur Fadli, bersama para pembicara pada seminar melindungi penyu dan habitatnya. Medcom.id/ Fajri Fatmawati

Populasi Penyu di Aceh Terancam, Prodi Ilmu Kelautan USK Ajak Kolaborasi Global

Fajri Fatmawati • 16 Juli 2024 17:31
Banda Aceh: Aceh merupakan surga bagi populasi penyu laut, provinsi ini menjadi tempat pendaratan terbesar di Indonesia. Pulau Bangkaru di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh merupakan salah satu lokasi peneluran dan habitat utama bagi penyu-penyu ini.
 
Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) sekaligus Pakar Forum Konservasi Penyu Aceh, Nur Fadli, mengatakan kondisi habitat penyu di Aceh tergolong terjaga dibandingkan dengan daerah lain.
 
"Alhamdulillah, kondisinya masih relatif terjaga dibandingkan lokasi lain. Aceh masih memiliki habitat yang sangat sesuai untuk penyu, terutama jenis penyu lekang, penyu belimbing, dan penyu sisik," kata Nur Fadli kepada Medcom.id, Selasa, 16 Juli 2024.
 
Baca: Orangutan di Kayong Utara Mati, BKSDA Kalbar Lakukan Investigasi
 
Nur Fadli menjelaskan penyu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem laut dengan memakan ganggang laut dan hewan laut lainnya, serta membantu menjaga keseimbangan rantai makanan.

"Meskipun habitatnya terjaga, penyu di Aceh menghadapi ancaman serius dari sampah plastik. Penyu yang sering keliru mengira sampah plastik sebagai ubur-ubur, mangsa favorit mereka, terancam terjerat dan termakan sampah plastik. Hal ini menjadi masalah besar yang membahayakan kelangsungan hidup penyu," jelasnya.
 
Nur Fadli menekankan pentingnya upaya pelestarian penyu dan habitatnya. Pencemaran laut, perburuan liar, dan hilangnya habitat juga menjadi ancaman utama bagi penyu. Masyarakat dapat berperan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke laut, tidak membeli produk dari penyu, dan menjaga pantai serta terumbu karang.
 
"Masyarakat juga dapat membantu dengan melaporkan penyu yang terluka atau terjerat kepada pihak berwenang," jelas Nur Fadli.
 
Pihaknya berharap agar penyu dan habitatnya dapat dilestarikan di masa depan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, peran pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan yang lebih tegas, dan kerjasama dari semua pihak.
 
"Prodi Ilmu Kelautan USK mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam upaya pelestarian penyu, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat global," ungkapnya.
 
Sebagai informasi, terdapat tujuh jenis penyu di Indonesia yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing, penyu tempayan, penyu abu-abu, penyu lau, dan penyu rimau. Penyu-penyu ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di pantai, pulau-pulau kecil, dan terumbu karang.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan