Bali: Festival Film Bulanan (Fesbul) mengumumkan hasil seleksi untuk 2 film terpilih lokus dari wilayah Bali, NTB, dan NTT. Kedua film berhasil memperlihatkan keragaman sinema dengan kreativitas yang luar biasa.
Kedua film tersebut ialah How Does It Sound? yang disutradarai, Medy Mahasena; Produser, Christma Herman dan diproduksi Satu Frekuensi Films asal Denpasar. Film kedua Kamaki, dengan sutradara, Muhammad Zuhardiman; produser, Junaidi dan diroduksi CV. Rajasua Production asal Sumbawa Besar.
Para kurator mengapresiasi terhadap kualitas kedua film tersebut. “Film ‘How Does It Sound?’ diapresiasi karena hadir dengan memberikan sudut pandang baru dalam cerita yang disajikan, serta mampu secara konsisten menampilkannya hingga akhir cerita.
"Disisi lain, film Kamaki juga menarik karena membawa cerita tentang mitos yang tidak umum di masyarakat,: kata Mohamad Ariansah, salah satu kurator Fesbul 2024.
Sementara itu, John Badalu menambahkan, How Does It Sound? berani bereksperimen dengan unsur suara dalam film sebagai prioritasnya, biasanya aspek ini jarang diperhatikan secara khusus.
"Film ini memiliki keunikan dalam cara bertuturnya," tutur John.
Selain pengumuman Film Terpilih, Fesbul 2024 juga mengumumkan jadwal workshop film dengan tagline ‘Passion, Roots, Movement’ yang akan diselenggarakan di Jayapura pada 7-9 Juni 2024. Workshop ini akan berfokus pada penulisan, penyutradaraan, dan produserial.
Tidak hanya mendapatkan pelatihan intensif langsung dari para ahli di bidangnya, peserta workshop terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk berkerja di dunia komersil dan mengikuti pasar film festival internasional pada 2025.
Bali: Festival Film Bulanan (Fesbul) mengumumkan hasil seleksi untuk 2 film terpilih lokus dari wilayah Bali, NTB, dan NTT. Kedua film berhasil memperlihatkan keragaman sinema dengan kreativitas yang luar biasa.
Kedua film tersebut ialah How Does It Sound? yang disutradarai, Medy Mahasena; Produser, Christma Herman dan diproduksi Satu Frekuensi Films asal Denpasar. Film kedua Kamaki, dengan sutradara, Muhammad Zuhardiman; produser, Junaidi dan diroduksi CV. Rajasua Production asal Sumbawa Besar.
Para kurator mengapresiasi terhadap kualitas kedua film tersebut. “Film ‘How Does It Sound?’ diapresiasi karena hadir dengan memberikan sudut pandang baru dalam cerita yang disajikan, serta mampu secara konsisten menampilkannya hingga akhir cerita.
"Disisi lain, film Kamaki juga menarik karena membawa cerita tentang mitos yang tidak umum di masyarakat,: kata Mohamad Ariansah, salah satu kurator Fesbul 2024.
Sementara itu, John Badalu menambahkan, How Does It Sound? berani bereksperimen dengan unsur suara dalam film sebagai prioritasnya, biasanya aspek ini jarang diperhatikan secara khusus.
"Film ini memiliki keunikan dalam cara bertuturnya," tutur John.
Selain pengumuman Film Terpilih, Fesbul 2024 juga mengumumkan jadwal workshop film dengan tagline ‘Passion, Roots, Movement’ yang akan diselenggarakan di Jayapura pada 7-9 Juni 2024. Workshop ini akan berfokus pada penulisan, penyutradaraan, dan produserial.
Tidak hanya mendapatkan pelatihan intensif langsung dari para ahli di bidangnya, peserta workshop terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk berkerja di dunia komersil dan mengikuti pasar film festival internasional pada 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)