Alat penghitung kandungan oksigen dalam darah dipasangkan di jari pasien di Rumah Oksigen RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)
Alat penghitung kandungan oksigen dalam darah dipasangkan di jari pasien di Rumah Oksigen RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)

Pasien ISPA di Jepara Meningkat

Rhobi Shani • 30 September 2019 15:36
Jepara: Pasien infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meningkat seiring dengan musim kemarau. Peningkatan kasus ISPA terjadi sejak Juni 2019.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Mundrikatun, mengatakan, pada awal Juni, kasus ISPA tercatat hanya 69 pasien. Jumlahnya meningkat hingga 110 kasus pada Juli dan naik menjadi 171 kasus pada akhir Agustus.
 
“Untuk yang September belum tahu, karena rekap bulanan belum selesai,” ujar Mundrikatun ditemui di ruang kerjanya, Senin, 30 September 2019.

Menurut Mundrikatun, musim kemarau berkontribusi pada peningkatan kasus ISPA. Faktor penyabab lainnya yaitu budaya hidup tidak sehat dan rendahnya kesadaran masyarakat memakai alat perlindungan diri, seperti masker.
 
“Memang ada peningkatan tapi masih terkendali,” kata dia.
 
Ia memerinci, kalangan rentan terkena ISPA yaitu bayi hingga anak usia 10 tahun. Sistem kekebalan tubuh yang belum baik ditambah kualitas makanan yang dikonsumsi pun mempengaruhi peningkatan kasus ISPA.
 
“Misalnya, kalau kemarau minum air dingin kelihatannya segar. Tapi itu bisa menyebabkan iritasi akhirnya memudahkan virus ISPA itu masuk ke dalam tubuh,” beber dia. 
 
Mundrikatun menambahkan kasus ISPA paling banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Welahan. Diikuti Kecamatan Keling dan Kecamatan Pecangaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan