Tangerang: Badai phanfone diprediksi menerjang wilayah Banten jelang malam pergantian tahun. Badai ini akan terjadi bersamaan dengan hujan deras disertai angin kencang, kilat dan petir.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Trias Asmarahadi, mengatakan, kendati dapat memicu cuaca ekstrem, namun kekuatan badai phanfone cenderung lebih lemah ketimbang badai super haiyan yang menewaskan 7.300 jiwa pada 2013.
"Hujan lebat (badai phanfone) disertai angin kencang, kilat dan petir akan terjadi di sebagian besar Banten, Sumatera, Jabar, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan hingga Papua," ujarnya, Minggu, 29 Desember 2019.
Selain hujan ekstrem, pihaknya juga memberikan peringatan dini kepada masyarakat, terutama yang beraktivitas di pesisir Banten, akan potensi gelombang tinggi hingga empat meter.
"Gelombang tinggi hingga empat meter ada di (perairan) Samudera Hindia, Selatan Jawa hingga Lombok," katanya.
Menurut Trias, gelombang tinggi disebabkan angin dengan kecepatan mencapai 20 knot di wilayah Indonesia bagian utara dan 16 knot di wilayah selatan Indonesia. Gelombang setinggi 2,5 meter pun diprediksi menerjang wilayah Selat Sunda.
Guna meminimalisasi jatuhnya korban, BMKG meminta masyarakat mengurangi aktivitas dan berhati-hati di pesisir pantai Banten.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar wilayah berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada," jelasnya.
Tangerang: Badai phanfone diprediksi menerjang wilayah Banten jelang malam pergantian tahun. Badai ini akan terjadi bersamaan dengan hujan deras disertai angin kencang, kilat dan petir.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Trias Asmarahadi, mengatakan, kendati dapat memicu cuaca ekstrem, namun kekuatan badai phanfone cenderung lebih lemah ketimbang badai super haiyan yang menewaskan 7.300 jiwa pada 2013.
"Hujan lebat (badai phanfone) disertai angin kencang, kilat dan petir akan terjadi di sebagian besar Banten, Sumatera, Jabar, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan hingga Papua," ujarnya, Minggu, 29 Desember 2019.
Selain hujan ekstrem, pihaknya juga memberikan peringatan dini kepada masyarakat, terutama yang beraktivitas di pesisir Banten, akan potensi gelombang tinggi hingga empat meter.
"Gelombang tinggi hingga empat meter ada di (perairan) Samudera Hindia, Selatan Jawa hingga Lombok," katanya.
Menurut Trias, gelombang tinggi disebabkan angin dengan kecepatan mencapai 20 knot di wilayah Indonesia bagian utara dan 16 knot di wilayah selatan Indonesia. Gelombang setinggi 2,5 meter pun diprediksi menerjang wilayah Selat Sunda.
Guna meminimalisasi jatuhnya korban, BMKG meminta masyarakat mengurangi aktivitas dan berhati-hati di pesisir pantai Banten.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar wilayah berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)