Salinan buku Kurikulum 2013--Antara/Ekho Ardiyanto
Salinan buku Kurikulum 2013--Antara/Ekho Ardiyanto

Kisruh Kurikulum 2013, Guru Sekolah Pedesaan Mengeluh

Bambang Yulianto • 06 September 2014 15:01
medcom.id, Bojonegoro: Keterlambatan datangnya buku panduan belajar Kurikulum 2013 membuat guru dan orang tua siswa sekolah di pedesaan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengeluh karena harus merogoh uang untuk menggandakan buku pelajaran tersebut.
 
Orang tua murid merasa terbebani dan keberatan, sementara jika harus menggunakan metode internet, mereka kesulitan jaringan internet dan tidak memiliki komputer ataupun komputer jinjing. Pihak sekolah semakin kebingungan dengan terlambatnya buku panduan belajar tersebut.
 
Seperti yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Dander misalnya, menurut pihak hubungan masyarakat sekolah tersebut, Muhamad Sa’i, orang tua murid yang selama dua bulan terakhir ini dianjurkan menggandakan materi pelajaran per bab merasa keberatan dan terbebani dengan permasalahan biaya.
 
Sebab setiap pekan orang tua murid harus mengeluarkan biaya untuk penggandaan materi Kurikulum 2013 per bab, yang sebelumnya telah diunduh oleh pihak sekolah dari situs internet Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Padahal seluruh murid sekolah seharusnya bisa mendapatkan buku panduan belajar Kurikulum 2013 tersebut secara gratis dari Kemedikbud.
Sa’i mengakui pihak sekolah terus menunggu buku panduan belajar Kurikulum 2013 tersebut secepatnya tiba.
 
Sebab menurutnya bagi sekolah di perkotaan barangkali keterlambatan datangnya buku tersebut tidak menjadi persoalan, namun bagi sekolah yang berada di pedesaan atau wilayah kecamatan, hal tersebut cukup menjadi kendala dalam proses belajar mengajar.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan