Purbalingga: Ratusan warga dievakuasi tim relawan setelah terjadinya bencana pergerakan tanah akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Diketahui sebanyak 202 jiwa yang sudah diungsikan di tempat pengungsian.
Terdapat dua desa yang terkena dampak dari pergerakan tanah yaitu Desa Siwarak dan Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Timur.
Bencana terjadi pada Selasa, 25 Oktober 2022 malam hari, mengakibatkan 48 rumah terdampak. Tidak hanya itu, aliran listrik dan jaringan air bersih di lokasi longsor rusak tertimbun material tanah. Selanjutnya, tebing setinggi kurang lebih 50 meter juga mengalami kelongsoran dan menutup seluruh akses jalan menuju kampung.
Baca:
Salah seorang warga mengeluhkan hal ini, karena rumah yang ditempatinya belum bisa digunakan dan seluruh akses jalan tertutup material longsor.
“Udah enggak bisa pak, mobil saja sudah tertutup akses,” tutur warga dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Namun, puluhan warga nekat untuk memasuki rumahnya untuk mengambil barang berharga mereka, meski kondisi di lokasi masih rawan terjadinya pergerakan tanah.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga menyediakan kebutuhan warga seperti makanan, obat-obatan, kasur dan susu bayi.
(Mustafidhotul Ummah).
Purbalingga: Ratusan warga dievakuasi tim relawan setelah terjadinya bencana
pergerakan tanah akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Diketahui sebanyak 202 jiwa yang sudah diungsikan di tempat pengungsian.
Terdapat dua desa yang terkena dampak dari pergerakan tanah yaitu Desa Siwarak dan Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Timur.
Bencana terjadi pada Selasa, 25 Oktober 2022 malam hari, mengakibatkan 48 rumah terdampak. Tidak hanya itu, aliran listrik dan jaringan air bersih di lokasi longsor rusak tertimbun material tanah. Selanjutnya, tebing setinggi kurang lebih 50 meter juga mengalami kelongsoran dan menutup seluruh akses jalan menuju kampung.
Baca:
Salah seorang warga mengeluhkan hal ini, karena rumah yang ditempatinya belum bisa digunakan dan seluruh akses jalan tertutup material longsor.
“Udah enggak bisa pak, mobil saja sudah tertutup akses,” tutur warga dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Namun, puluhan warga nekat untuk memasuki rumahnya untuk mengambil barang berharga mereka, meski kondisi di lokasi masih rawan terjadinya pergerakan tanah.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga menyediakan kebutuhan warga seperti makanan, obat-obatan, kasur dan susu bayi.
(Mustafidhotul Ummah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)