Sleman: Pengamanan prosesi pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tak akan dibuat mencolok. Pengamanan tak mencolok tetap dilakukan meskipun potensi ancaman mengintai usai terjadi bom bunuh diri di Bandung, Jawa Barat.
"Pengamanan tidak melihat ada kejadian. Pengananan dilaksanakan secara maksimal," kata Komandan Korem 072/Pamungkas Brigadir Jenderal Puji Cahyono setelah apel pasukan pengamanan jelang pernikahan Kaesang-Erina, di Kompleks Stadion Maguwoharjo Sleman, Rabu, 7 Desember 2022.
Puji menjelaskan bom bunuh diri yang terjadi di Bandung bukan berarti membuat aparat di Yogyakarta diam. Ia mengatakan potensi gangguan keamanan akan diantisipasi sedini mungkin.
"Kemungkinan terjadi sudah diantisipasi. Mudah-mudahan di Jogja ini tidak ada gangguan. Semua warga Jogja ingin tentram, damai, nyaman," jelasnya.
Ia mengatakan pengamanan dilakukan sesuai protokol tetap (protap) setiap institusi. Setiap titik, kata dia, dibagi personel dari TNI, polisi, hingga petugas kesehatan. Menurut dia, pengamanan tidak dilakukan berlebihan.
"Saya berharap pengamanan berjalanan natural. Jangan seperti orang mau perang. Natural saja," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Sleman: Pengamanan prosesi pernikahan
Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), tak akan dibuat mencolok. Pengamanan tak mencolok tetap dilakukan meskipun potensi ancaman mengintai usai terjadi
bom bunuh diri di Bandung, Jawa Barat.
"Pengamanan tidak melihat ada kejadian. Pengananan dilaksanakan secara maksimal," kata Komandan Korem 072/Pamungkas Brigadir Jenderal Puji Cahyono setelah apel pasukan pengamanan jelang pernikahan Kaesang-Erina, di Kompleks Stadion Maguwoharjo Sleman, Rabu, 7 Desember 2022.
Puji menjelaskan bom bunuh diri yang terjadi di Bandung bukan berarti membuat aparat di Yogyakarta diam. Ia mengatakan potensi gangguan keamanan akan diantisipasi sedini mungkin.
"Kemungkinan terjadi sudah diantisipasi. Mudah-mudahan di Jogja ini tidak ada gangguan. Semua warga Jogja ingin tentram, damai, nyaman," jelasnya.
Ia mengatakan pengamanan dilakukan sesuai protokol tetap (protap) setiap institusi. Setiap titik, kata dia, dibagi personel dari TNI, polisi, hingga petugas kesehatan. Menurut dia, pengamanan tidak dilakukan berlebihan.
"Saya berharap pengamanan berjalanan natural. Jangan seperti orang mau perang. Natural saja," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)