Bogor: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, terus melakukan upaya pencegahan, pendeteksian dini, dan pengawasan terkait bahaya virus HIV/AIDS
"Ini menyangkut kepada kualitas sumber daya manusia kita, kalau kemudian kita tidak melakukan upaya-upaya pencegahan dan pendeteksian dini, maka kita akan kecolongan dan kehilangan generasi muda di Kota Bogor," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim kepada Medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 7 Desember 2022.
Ia mengatakan pengawasan kepada anak-anak, khususnya remaja harus lebih digencarkan. Karena remaja memiliki tingkat risiko tinggi terpapar HIV/AIDS. Dari potensi pertemanan, aktivitas di luar rumah, hingga pergaulan seksual yang membahayakan.
"Anak-anak ini adalah calon generasi emas Indonesia mendatang. Harusnya mereka adalah salah satu calon pemimpin-pemimpin bangsa," tegas Dedie.
Data di Kota Bogor menunjukkan kasus HIV/AIDS kumulatif tahun 2021 sebanyak 5.750 kasus HIV, dan 1.851 kasus AIDS. Kumulatif sampai September 2022, ada 6.058 kasus HIV dan 1.865 kasus AIDS.
Sementara kasus HIV di Provinsi Jawa Barat kumulatif Tahun 2021 ada 51.325 kasus dan AIDS 12.023. Lalu, HIV kumulatif sampai dengan September 2022, ada 57.134 dan kasus AIDS 12.326 kasua.
Dedie mengatakan keinginan untuk menjadikan Kota Bogor zero HIV/AIDS pada 2030 harus terwujud.
"Fenomena gunung es ini harus semakin diperkecil, jangan sampai di bawah tidak terdeteksi akhirnya menggelembung tambah banyak. Apa yang menjadi langkah kita mudah-mudahan memberikan hasil manfaat di masa depan," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bogor: Pemerintah Kota (Pemkot)
Bogor, Jawa Barat, terus melakukan upaya pencegahan, pendeteksian dini, dan pengawasan terkait bahaya virus
HIV/AIDS
"Ini menyangkut kepada kualitas sumber daya manusia kita, kalau kemudian kita tidak melakukan upaya-upaya pencegahan dan pendeteksian dini, maka kita akan kecolongan dan kehilangan generasi muda di Kota Bogor," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim kepada
Medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 7 Desember 2022.
Ia mengatakan pengawasan kepada anak-anak, khususnya remaja harus lebih digencarkan. Karena remaja memiliki tingkat risiko tinggi terpapar HIV/AIDS. Dari potensi pertemanan, aktivitas di luar rumah, hingga pergaulan seksual yang membahayakan.
"Anak-anak ini adalah calon generasi emas Indonesia mendatang. Harusnya mereka adalah salah satu calon pemimpin-pemimpin bangsa," tegas Dedie.
Data di Kota Bogor menunjukkan kasus HIV/AIDS kumulatif tahun 2021 sebanyak 5.750 kasus HIV, dan 1.851 kasus AIDS. Kumulatif sampai September 2022, ada 6.058 kasus HIV dan 1.865 kasus AIDS.
Sementara kasus HIV di Provinsi Jawa Barat kumulatif Tahun 2021 ada 51.325 kasus dan AIDS 12.023. Lalu, HIV kumulatif sampai dengan September 2022, ada 57.134 dan kasus AIDS 12.326 kasua.
Dedie mengatakan keinginan untuk menjadikan Kota Bogor
zero HIV/AIDS pada 2030 harus terwujud.
"Fenomena gunung es ini harus semakin diperkecil, jangan sampai di bawah tidak terdeteksi akhirnya menggelembung tambah banyak. Apa yang menjadi langkah kita mudah-mudahan memberikan hasil manfaat di masa depan," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)