Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi) generasi ke-4 untuk mengendalikan inflasi di wilayah Jateng. SiHaTi generasi ke-4 merupakan hasil pengembangan jangka panjang antara Bank Indonesia (BI) dan Pemprov Jateng.
Ganjar menjelaskan jajarannya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng bisa memantau kenaikan dan penurunan harga komoditas melalui SiHati. Khususnya komoditas yang berpotensi memengaruhi inflasi.
"Aplikasi SiHaTi ini harapan kita kalau pertanian pangan yang itu komoditasnya bisa memengaruhi inflasi, itu sudah kita tercatatkan di sini," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jateng, Kamis, 18 Agustus 2022.
Ganjar menjelaskan nantinya Pemprov Jateng bersama jajaran di daerah bisa mengecek perkembangan komoditas dari hulu ke hilir. Menurut Ganjar, hal itu untuk memeriksa angka produksi komiditas.
Ganjar meminta jajaran di kabupaten/kota se-Jateng untuk membarui data secara real time. Sehingga, kondisi yang terjadi bisa langsung ditanggapi.
"Maka di hulunya kita bisa ngecek berapa produksi sebenarnya. Tinggal kemudian saya minta tolong kawan-kawan di kabupaten kota, tolong di-update. Teman-teman bupati wali kota perintahkan tim kecil untuk memantau," jelas dia.
Ganjar memastikan data terbaru terkait komoditas yang di Jateng akan langsung diperbaharui besok. Dia berharap upaya ini dapat terus mengendalikan angka inflasi Jateng.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra menjelaskan,SiHaTi generasi ke-4 tersedia dengan berbagai fitur baru yang memudahkan pemantauan komoditas di Jateng. Salah satu yang jadi andalan early warning system.
"Jadi ketika harga naik atau turun dalam lima hari berturut, itu akan timbul early warning system dan akan ada push notification ke seluruh anggota TPID provinsi," jelas dia.
Rahmat mengatakan notifikasi dari aplikasi SiHaTi nantinya mendorong seluruh jajaran di Jateng melakukan koordinasi. Dia berharao pemerintah di kabupaten/kota Se-Jateng aktif membarui data komoditas di daerah masing-masing.
"Sehingga kita nanti bisa segera call for meeting untuk melakukan tindakan-tindakan. Kita integrasikan dengan Pemprov Jateng, tinggal nanti bagaimana kabupaten kota diminta aktif untuk meng-update-nya," ungkap dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi Jateng Juni 2022 lalu turun. Inflasi Jateng turun 0,69 persen, dari bulan sebelumnya 4,97 persen menjadi 4,28 persen.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng)
Ganjar Pranowo meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi) generasi ke-4 untuk mengendalikan
inflasi di wilayah Jateng. SiHaTi generasi ke-4 merupakan hasil pengembangan jangka panjang antara Bank Indonesia (BI) dan Pemprov
Jateng.
Ganjar menjelaskan jajarannya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng bisa memantau kenaikan dan penurunan harga komoditas melalui SiHati. Khususnya komoditas yang berpotensi memengaruhi inflasi.
"Aplikasi SiHaTi ini harapan kita kalau pertanian pangan yang itu komoditasnya bisa memengaruhi inflasi, itu sudah kita tercatatkan di sini," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jateng, Kamis, 18 Agustus 2022.
Ganjar menjelaskan nantinya Pemprov Jateng bersama jajaran di daerah bisa mengecek perkembangan komoditas dari hulu ke hilir. Menurut Ganjar, hal itu untuk memeriksa angka produksi komiditas.
Ganjar meminta jajaran di kabupaten/kota se-Jateng untuk membarui data secara
real time. Sehingga, kondisi yang terjadi bisa langsung ditanggapi.
"Maka di hulunya kita bisa ngecek berapa produksi sebenarnya. Tinggal kemudian saya minta tolong kawan-kawan di kabupaten kota, tolong di-
update. Teman-teman bupati wali kota perintahkan tim kecil untuk memantau," jelas dia.
Ganjar memastikan data terbaru terkait komoditas yang di Jateng akan langsung diperbaharui besok. Dia berharap upaya ini dapat terus mengendalikan angka inflasi Jateng.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra menjelaskan,SiHaTi generasi ke-4 tersedia dengan berbagai fitur baru yang memudahkan pemantauan komoditas di Jateng. Salah satu yang jadi andalan
early warning system.
"Jadi ketika harga naik atau turun dalam lima hari berturut, itu akan timbul
early warning system dan akan ada
push notification ke seluruh anggota TPID provinsi," jelas dia.
Rahmat mengatakan notifikasi dari aplikasi SiHaTi nantinya mendorong seluruh jajaran di Jateng melakukan koordinasi. Dia berharao pemerintah di kabupaten/kota Se-Jateng aktif membarui data komoditas di daerah masing-masing.
"Sehingga kita nanti bisa segera
call for meeting untuk melakukan tindakan-tindakan. Kita integrasikan dengan Pemprov Jateng, tinggal nanti bagaimana kabupaten kota diminta aktif untuk meng-
update-nya," ungkap dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi Jateng Juni 2022 lalu turun. Inflasi Jateng turun 0,69 persen, dari bulan sebelumnya 4,97 persen menjadi 4,28 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)