Bali: Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sebagian besar wilayah Bali, sejak Jumat, 8 Oktober 2022. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Made Rentin menuturkan hujan lebat hampir merata di seluruh wilayah Bali.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya bencana, mulai dari tanah longsor, pohon tumbang, jalan ambles, dan banjir yang tersebar di tujuh wilayah kabupaten/kota. Dari beberapa bencana itu, BPBD Provinsi Bali mencatat ada tiga titik kejadian yang menimbulkan korban jiwa.
Pertama, peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan jalan ambles di Desa Gunaksa, Kabupaten Bangli. Atas kejadian itu, dua mobil terperosok hingga tertimbun material dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia serta tiga lainnya luka ringan.
Petaka berikutnya menimpa pekerja di Desa Taro, Kabupaten Gianyar. Seorang pekerja asal Jember meninggal dunia tertimbun material longsor.
"Berikutnya tim BPBD Kota Denpasar menemukan mayat diduga terbawa arus banjir. Jenazah itu diketahui bernama GD, warga Karangasem berusia 22 tahun," ucap Made.
Ia menuturkan hujan deras menyebabkan banjir di dua wilayah dengan tinggi muka air 60-100 sentimeter terjadi di dua lokasi. Lokasi pertama adalah di Kota Denpasar dan Kelurahan Legian serta Kelurahan Seminyak di Kabupaten Badung.
Banjir di Seminyak membuat 33 orang yang terdiri dari 23 WNA dan 10 wisatawan domestik terpaksa harus dievakuasi setelah penginapan mereka terkepung banjir.
"Kondisi banjir saat ini telah surut dan aktivitas masyarakat kembali normal seperti sedia kala. Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan bantuan pascabencana berupa santunan kematian senilai 15 juta per orang dan biaya perawatan di rumah sakit masing-masing 10 juta untuk tiap orang," ujar dia.
Bali:
Cuaca ekstrem yang ditandai dengan
hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sebagian besar wilayah Bali, sejak Jumat, 8 Oktober 2022. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Made Rentin menuturkan hujan lebat hampir merata di seluruh wilayah Bali.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya bencana, mulai dari tanah longsor, pohon tumbang, jalan ambles, dan banjir yang tersebar di tujuh wilayah kabupaten/kota. Dari beberapa bencana itu, BPBD Provinsi Bali mencatat ada tiga titik kejadian yang menimbulkan korban jiwa.
Pertama, peristiwa
tanah longsor yang mengakibatkan jalan ambles di Desa Gunaksa, Kabupaten Bangli. Atas kejadian itu, dua mobil terperosok hingga tertimbun material dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia serta tiga lainnya luka ringan.
Petaka berikutnya menimpa pekerja di Desa Taro, Kabupaten Gianyar. Seorang pekerja asal Jember meninggal dunia tertimbun material longsor.
"Berikutnya tim BPBD Kota Denpasar menemukan mayat diduga terbawa arus banjir. Jenazah itu diketahui bernama GD, warga Karangasem berusia 22 tahun," ucap Made.
Ia menuturkan hujan deras menyebabkan banjir di dua wilayah dengan tinggi muka air 60-100 sentimeter terjadi di dua lokasi. Lokasi pertama adalah di Kota Denpasar dan Kelurahan Legian serta Kelurahan Seminyak di Kabupaten Badung.
Banjir di Seminyak membuat 33 orang yang terdiri dari 23 WNA dan 10 wisatawan domestik terpaksa harus dievakuasi setelah penginapan mereka terkepung banjir.
"Kondisi banjir saat ini telah surut dan aktivitas masyarakat kembali normal seperti sedia kala. Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan bantuan pascabencana berupa santunan kematian senilai 15 juta per orang dan biaya perawatan di rumah sakit masing-masing 10 juta untuk tiap orang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)