Diketahui Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan tingkat prevalensi kasus balita kerdil tinggi.
"Tim ini dari berbagai tingkatan, yakni mulai tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Saifuddin, di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis, 28 Juli 2022.
| Baca: Pemkot Makassar Targetkan Nol Kasus Stunting 2024 |
Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI), ada empat kabupaten di Jawa Timur yang masuk zona merah kasus balita kerdil, yakni dengan angka di atas 30 persen.
Masing-masing Kabupaten Bangkalan 38,9 persen, Kabupaten Pamekasan 38,7 persen, Kabupaten Bondowoso 37,0 persen, dan Kabupaten Lumajang 30,1 persen.
"Karena itu, kami perlu membentuk tim khusus gabungan untuk menekan kasus balita kerdil di kabupaten ini," jelasnya.
Saifuddin menjelaskan tim diminta untuk turun langsung ke lapangan, yakni ke lokus balita kerdil. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana telah ditunjuk sebagai koordinator dan penanggung jawab kegiatan dalam penanganan kasus balita kerdil di Kabupaten Pamekasan itu.
"Tim juga telah menetapkan dua desa sebagai percontohan penanganan kasus balita kerdil, yakni Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan dan Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru," ungkapnya.
Balita yang mengalami kasus kekerdilan di dua desa tersebut didata, diidentifikasi, diinterview dan didampingi secara khusus oleh tim khusus Pemkab Pamekasan sesuai kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id