Kalsel: Memasuki puncak musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin parah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat sepanjang 2022, sebaran titik api yang muncul mencapai 550 titik api.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi merata di hampir semua daerah kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Tabalong. Berdasarkan dana Pusdalops BPBD Kalsel hingga kemarin, jumlah sebaran titik api di Kalsel sudah mencapai 550 titik api dengan luas hutan dan lahan yang terbakar 281 hektare lebih.
Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Barito Kuala yang membakar lahan seluas 77 hektare, Hulu Sungai Selatan 67,4 hektare, dan Banjar 60,7 hektare. Kemudian Kabupaten Balangan, Tanah Laut, dan Kota Banjarbaru.
Kebakaran mayoritas terjadi di areal lahan pertanian (APL) dan lahan gambut. Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah, menyebut berdasarkan pantauan helikopter patroli, karhutla terjadi di sejumlah wilayah, termasuk di wilayah Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang masuk kawasan kaki Pegunungan Meratus.
"Upaya penanganan karhutla terus dilakukan. Saat ini Kalsel diperkuat dua helikopter patroli dan tiga helikopter water boombing," ujarnya.
Selain itu, penanganan karhutla juga melibatkan tim Satgas darat Manggala Agni dibantu TNI-Polri dan relawan. Saat ini, BPBD Kalsel mengaktifkan 5 Posko Siaga Karhutla terdiri dari Guntung Damar Kota Banjarbaru, Nusa Indah Batibati Kabupaten Tanah Laut, Jalan Gubernur Syarkawi Gambut, Kabupaten Banjar, Kampus UMB Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala, dan Posko Induk di kantor BPBD Kalsel.
Upaya memaksimalkan penanganan karhutla ini juga terkait kesiapan Kalsel menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke 29, pada Oktober mendatang. BPBD Kalsel telah meminta bantuan 10 helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kalsel: Memasuki puncak musim
kemarau, kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan
(Kalsel) semakin parah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat sepanjang 2022, sebaran titik api yang muncul mencapai 550 titik api.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi merata di hampir semua daerah kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Tabalong. Berdasarkan dana Pusdalops BPBD Kalsel hingga kemarin, jumlah sebaran titik api di Kalsel sudah mencapai 550 titik api dengan luas hutan dan lahan yang terbakar 281 hektare lebih.
Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Barito Kuala yang membakar lahan seluas 77 hektare, Hulu Sungai Selatan 67,4 hektare, dan Banjar 60,7 hektare. Kemudian Kabupaten Balangan, Tanah Laut, dan Kota Banjarbaru.
Kebakaran mayoritas terjadi di areal lahan pertanian (APL) dan lahan gambut. Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah, menyebut berdasarkan pantauan helikopter patroli, karhutla terjadi di sejumlah wilayah, termasuk di wilayah Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang masuk kawasan kaki Pegunungan Meratus.
"Upaya penanganan karhutla terus dilakukan. Saat ini Kalsel diperkuat dua helikopter patroli dan tiga helikopter
water boombing," ujarnya.
Selain itu, penanganan karhutla juga melibatkan tim Satgas darat Manggala Agni dibantu TNI-Polri dan relawan. Saat ini, BPBD Kalsel mengaktifkan 5 Posko Siaga Karhutla terdiri dari Guntung Damar Kota Banjarbaru, Nusa Indah Batibati Kabupaten Tanah Laut, Jalan Gubernur Syarkawi Gambut, Kabupaten Banjar, Kampus UMB Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala, dan Posko Induk di kantor BPBD Kalsel.
Upaya memaksimalkan penanganan karhutla ini juga terkait kesiapan Kalsel menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke 29, pada Oktober mendatang. BPBD Kalsel telah meminta bantuan 10 helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)