Banda Aceh: Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe, Aceh, menyatakan sebanyak 29 imigran Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara di bekas kantor imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, mengatakan puluhan imigran tersebut kabur dengan cara merusak pagar.
"Mereka yang kabur tersebut baru diketahui UNHCR, lembaga PBB yang mengurusi masalah pengungsi lintas negara setelah pengecekan rutin," kata Henki di Lhokseumawe, Kamis, 5 Januari 2022.
Sapruddin mengatakan sebanyak 29 imigran Rohingya tersebut kabur secara bertahap dengan rincian sebanyak 24 orang pada Selasa, 3 Januari 2022 dan lima lainnya kabur pada Rabu, 4 Januari 2022.
"Saat ini pengungsi Rohingya yang masih tersisa di lokasi pengungsian berjumlah 146 orang dari total keseluruhan sebanyak 229 orang atau total yang kabur mencapai 83 orang," jelasnya.
Ia mengatakan pihak keamanan sudah meminta UNHCR untuk meningkatkan pengamanan di tempat pengungsian. Namun, hingga saat ini belum terealisasi sehingga kejadian imigran Rohingya kabur masih terjadi.
"Kami tidak mengetahui pasti ke mana tujuan mereka sehingga melarikan diri dari lokasi pengungsian. Tapi, kuat dugaan mereka menuju ke Malaysia," ungkap Henki.
Sebelumnya sebanyak 229 imigran Rohingya ditampung di tempat itu setelah mereka terdampar dalam dua gelombang di dua titik terpisah di Kabupaten Aceh Utara pada November 2022.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah imigran Rohingya yang kabur dari lokasi penampungan sementara di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe itu sebanyak 60 orang dan yang tersisa 169 orang.
Sebanyak 60 imigran Rohingya yang kabur tersebut terjadi pada 13 Desember 2022 (23 orang), 16 Desember 2022 (empat orang), 19 Desember 2022 (satu orang), 20 Desember 2022 (empat orang), dan 21 Desember 2022 (28 orang).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Banda Aceh: Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe,
Aceh, menyatakan sebanyak 29 imigran
Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara di bekas kantor
imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, mengatakan puluhan imigran tersebut kabur dengan cara merusak pagar.
"Mereka yang kabur tersebut baru diketahui UNHCR, lembaga PBB yang mengurusi masalah pengungsi lintas negara setelah pengecekan rutin," kata Henki di Lhokseumawe, Kamis, 5 Januari 2022.
Sapruddin mengatakan sebanyak 29 imigran Rohingya tersebut kabur secara bertahap dengan rincian sebanyak 24 orang pada Selasa, 3 Januari 2022 dan lima lainnya kabur pada Rabu, 4 Januari 2022.
"Saat ini pengungsi Rohingya yang masih tersisa di lokasi pengungsian berjumlah 146 orang dari total keseluruhan sebanyak 229 orang atau total yang kabur mencapai 83 orang," jelasnya.
Ia mengatakan pihak keamanan sudah meminta UNHCR untuk meningkatkan pengamanan di tempat pengungsian. Namun, hingga saat ini belum terealisasi sehingga kejadian imigran Rohingya kabur masih terjadi.
"Kami tidak mengetahui pasti ke mana tujuan mereka sehingga melarikan diri dari lokasi pengungsian. Tapi, kuat dugaan mereka menuju ke Malaysia," ungkap Henki.
Sebelumnya sebanyak 229 imigran Rohingya ditampung di tempat itu setelah mereka terdampar dalam dua gelombang di dua titik terpisah di Kabupaten Aceh Utara pada November 2022.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah imigran Rohingya yang kabur dari lokasi penampungan sementara di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe itu sebanyak 60 orang dan yang tersisa 169 orang.
Sebanyak 60 imigran Rohingya yang kabur tersebut terjadi pada 13 Desember 2022 (23 orang), 16 Desember 2022 (empat orang), 19 Desember 2022 (satu orang), 20 Desember 2022 (empat orang), dan 21 Desember 2022 (28 orang).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)