Malang: Polres Malang masih menyelidiki kasus perundungan dan pengeroyokan yang dialami oleh MW, 8, asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Siswa kelas 2 di SDN 1 Jenggolo, Kepanjen, itu dikeroyok oleh sejumlah seniornya hingga mengalami koma.
Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro, mengatakan, telah memeriksa sebanyak 12 saksi dan tujuh terduga pelaku. Hasil pemeriksaan sementara, polisi mengantongi motif perundungan yang dialami korban.
"Kalau untuk motif, berdasarkan hasil pemeriksaan, baik dari saksi maupun ABH (para pelaku), memang korban ini mempunyai perilaku yang aktif. Artinya perilaku aktif ini sering memanggil seniornya itu dengan kata-kata yang mungkin dianggap tidak sopan," katanya, Rabu, 30 November 2022.
Wahyu mengaku, fakta perilaku korban itu dibenarkan oleh teman-teman maupun guru korban di sekolah. Akibat perilaku itu, korban mendapatkan perundungan dari sejumlah kakak kelasnya.
"Nah dengan perilaku tersebut, akhirnya membuat kakak kelasnya itu sempat emosi, akhirnya melakukan perbuatan yang bullying itu," imbuhnya.
Orang tua korban sebelumnya menyebut kasus perundungan ini bermula dari pemalakan uang saku milik korban. Namun berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi belum bisa menemukan unsur pemalakan itu.
"Yang jelas kami lebih fokus terkait dengan perundungannya itu. Sampai dengan saat ini, korban (perundungan) hanya satu," tegasnya.
Polisi juga menemukan fakta lain selama penyelidikan, yakni korban diketahui sering terjatuh saat mengendarai mobil trail kecil miliknya. Fakta ini dibenarkan oleh seorang teman korban.
Menurut penuturan salah satu teman, terang Wahyu, korban pernah terjatuh ke aspal dan menabrak pohon saat mengendarai mobil trail kecil. "Jatuhnya itu jauh-jauh hari (dari waktu perundungan)."
"Artinya pada saat perundungan juga berdasarkan keterangan dari tujuh ABH itu, tidak langsung sekali itu juga dilakukan perundungan terus korban mengalami kejadian sakit seperti itu. Jadi memang sebelum dibawa ke rumah sakit, informasinya korban sempat sakit, tidak masuk sekolah, demam dan akhirnya di bawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Polres Malang masih menyelidiki kasus perundungan dan pengeroyokan yang dialami oleh MW, 8, asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Siswa kelas 2 di SDN 1 Jenggolo, Kepanjen, itu
dikeroyok oleh sejumlah seniornya hingga mengalami koma.
Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro, mengatakan, telah memeriksa sebanyak 12 saksi dan tujuh terduga pelaku. Hasil pemeriksaan sementara, polisi mengantongi motif perundungan yang dialami korban.
"Kalau untuk motif, berdasarkan hasil pemeriksaan, baik dari saksi maupun ABH (para pelaku), memang korban ini mempunyai perilaku yang aktif. Artinya perilaku aktif ini sering memanggil seniornya itu dengan kata-kata yang mungkin dianggap tidak sopan," katanya, Rabu, 30 November 2022.
Wahyu mengaku, fakta perilaku korban itu dibenarkan oleh teman-teman maupun guru korban di sekolah. Akibat perilaku itu,
korban mendapatkan perundungan dari sejumlah kakak kelasnya.
"Nah dengan perilaku tersebut, akhirnya membuat kakak kelasnya itu sempat emosi, akhirnya melakukan perbuatan yang bullying itu," imbuhnya.
Orang tua korban sebelumnya menyebut kasus perundungan ini bermula dari pemalakan uang saku milik korban. Namun berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi belum bisa menemukan unsur pemalakan itu.
"Yang jelas kami lebih fokus terkait dengan perundungannya itu. Sampai dengan saat ini, korban (perundungan) hanya satu," tegasnya.
Polisi juga menemukan fakta lain selama penyelidikan, yakni korban diketahui sering terjatuh saat mengendarai mobil trail kecil miliknya.
Fakta ini dibenarkan oleh seorang teman korban.
Menurut penuturan salah satu teman, terang Wahyu, korban pernah terjatuh ke aspal dan menabrak pohon saat mengendarai mobil trail kecil. "Jatuhnya itu jauh-jauh hari (dari waktu perundungan)."
"Artinya pada saat perundungan juga berdasarkan keterangan dari tujuh ABH itu, tidak langsung sekali itu juga dilakukan perundungan terus korban mengalami kejadian sakit seperti itu. Jadi memang sebelum dibawa ke rumah sakit, informasinya korban sempat sakit, tidak masuk sekolah, demam dan akhirnya di bawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)