Malang: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terjun langsung ke Malang, Jawa Timur, untuk mengawal Tragedi Stadion Kanjuruhan. Tim LPSK telah tiba sehari setelah tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut, yakni pada Minggu, 2 Oktober 2022, hingga hari ini.
"Kami dari hari Minggu sudah tiba di sini, di Malang dan bertemu dengan sejumlah suporter. Sudah berkomunikasi juga dengan pihak rumah sakit, dan banyak pihak lah yang sudah kami temui, termasuk meninjau lapangan," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu, saat mendatangi Mapolres Malang, Jumat, 7 Oktober 2022.
Edwin mengaku pihaknya telah mengumpulkan informasi terkait tragedi kemanusiaan yang terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Hasil temuan tersebut akan disampaikan secara terbuka pada pekan depan.
"Kalau temuannya masih belum kita sampaikan, mungkin minggu depan. Hasilnya mungkin minggu depan secara terbuka pada jurnalis," jelasnya.
Selama berada di Malang, LPSK telah mendapatkan permohonan perlindungan saksi dan korban. Hingga saat ini, sudah ada 10 orang yang mengajukan permohonan.
"Yang mengajukan permohonan kepada LPSK totalnya sekarang sudah ada 10 terkait peristiwa Kanjuruhan. Permohonan perlindungan diajukan oleh saksi dan korban. Namanya tidak bisa saya sebutkan," ungkapnya.
Dari 10 orang tersebut, ada beberapa orang saksi dan korban yang mendapatkan perlindungan darurat. Hal itu lantaran, para saksi dan korban tersebut saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
"Secara umum semua korban. Tapi beberapa itu kan tiga dirawat di rumah sakit. Artinya semua suporter, semua orang yang ada disitu kan mengalami hal yang sama akibat dari gas air mata. Tapi beberapa ya spesifik memang korban karena kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dirawat," terangnya.
Sebanyak 131 orang meninggal akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Malang: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terjun langsung ke
Malang, Jawa Timur, untuk mengawal Tragedi
Stadion Kanjuruhan. Tim LPSK telah tiba sehari setelah tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut, yakni pada Minggu, 2 Oktober 2022, hingga hari ini.
"Kami dari hari Minggu sudah tiba di sini, di Malang dan bertemu dengan sejumlah
suporter. Sudah berkomunikasi juga dengan pihak rumah sakit, dan banyak pihak lah yang sudah kami temui, termasuk meninjau lapangan," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu, saat mendatangi Mapolres Malang, Jumat, 7 Oktober 2022.
Edwin mengaku pihaknya telah mengumpulkan informasi terkait tragedi kemanusiaan yang terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Hasil temuan tersebut akan disampaikan secara terbuka pada pekan depan.
"Kalau temuannya masih belum kita sampaikan, mungkin minggu depan. Hasilnya mungkin minggu depan secara terbuka pada jurnalis," jelasnya.
Selama berada di Malang, LPSK telah mendapatkan permohonan perlindungan saksi dan korban. Hingga saat ini, sudah ada 10 orang yang mengajukan permohonan.
"Yang mengajukan permohonan kepada LPSK totalnya sekarang sudah ada 10 terkait peristiwa Kanjuruhan. Permohonan perlindungan diajukan oleh saksi dan korban. Namanya tidak bisa saya sebutkan," ungkapnya.
Dari 10 orang tersebut, ada beberapa orang saksi dan korban yang mendapatkan perlindungan darurat. Hal itu lantaran, para saksi dan korban tersebut saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
"Secara umum semua korban. Tapi beberapa itu kan tiga dirawat di rumah sakit. Artinya semua suporter, semua orang yang ada disitu kan mengalami hal yang sama akibat dari gas air mata. Tapi beberapa ya spesifik memang korban karena kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dirawat," terangnya.
Sebanyak 131 orang meninggal akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)