Makassar: Dua pelaku penculikan dan pembunuhan anak di Kota Makassar, mengungkapkan telah merencanakan aksi keji itu sejak Desember 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir, menyebut otak pelaku pembunuhan anak di Kota Makassar yakni AD, 17, yang pertama kali mengetahui informasi tentang jual organ tubuh sejak Maret.
"20 Desember 2022 saudara AD merencanakan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 17 Januari 2023.
Hanya saja katanya, niat untuk menculik korban dengan tujuan menjual organ tubuhnya baru bisa terlaksana pada Januari 2023. Keduanya tergiur harga tinggi organ tubuh manusia lantaran ingin memperkaya diri.
"Pada 8 Januari baru tercapai dia punya niat atau dia punya tujuan," jelasnya.
Sehingga pelaku melakukan penculikan dan pembinuhan terhadap Sadewa. Hanya saja saat itu, kedua pelaku tidak mengetahui ke mana akan menjual lalu kemudian membuang mayat korban di Kabupaten Maros.
Sebelumnya, seorang anak bernama Dewa di Kota Makassar ditemukan dalam keadaan meninggal usai dilaporkan hilang oleh orangtuanya. Dua remaja yang diduga pelaku penculikan dan pembunuhan tersebut ditangkap.
Pengungkapan kasus tersebut berawal saat kedua orang tua korban melaporkan kehilangan anaknya pada 9 Januari 2023. Sehingga pihak kepolisian melakukan penyelidikan.
Penculikan terhadap korban terkuak setelah video dari rekaman kamera pengawas saat pelaku menculik Dewa tersebar di media sosial. Dalam rekaman video tersebut pelaku membawa korban tepat di depan mini market di Jalan Batua Raya.
Pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Panakkukang langsung melakukan serangkaian penyelidikan dengan memeriksa kamera pengawas serta meminta keterangan saksi. Hasil pihak kepolisian berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku.
Saat ini kedua pelaku berinisial AD, 17 dan AM, 18 (sebelumnya ditulis 14), berada di Mapolrestabes Makassar untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Keduanya akan dimintai keterangan terkait motif sehingga mereka berani melakukan penculikan dan pembunuhan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Makassar: Dua pelaku penculikan dan pembunuhan anak di Kota Makassar, mengungkapkan
telah merencanakan aksi keji itu sejak Desember 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir, menyebut otak pelaku pembunuhan anak di Kota Makassar yakni AD, 17, yang pertama kali mengetahui informasi tentang jual organ tubuh sejak Maret.
"20 Desember 2022 saudara AD merencanakan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 17 Januari 2023.
Hanya saja katanya, niat untuk menculik korban dengan tujuan menjual organ tubuhnya baru bisa terlaksana pada Januari 2023. Keduanya tergiur harga tinggi organ tubuh manusia lantaran ingin memperkaya diri.
"Pada 8 Januari baru tercapai
dia punya niat atau dia punya tujuan," jelasnya.
Sehingga pelaku melakukan penculikan dan pembinuhan terhadap Sadewa. Hanya saja saat itu, kedua pelaku tidak mengetahui ke mana akan menjual lalu kemudian membuang mayat korban di Kabupaten Maros.
Sebelumnya, seorang anak bernama Dewa di Kota Makassar ditemukan dalam keadaan meninggal usai dilaporkan hilang oleh orangtuanya. Dua remaja yang diduga pelaku penculikan dan pembunuhan tersebut ditangkap.
Pengungkapan kasus tersebut berawal saat kedua orang tua korban melaporkan kehilangan anaknya pada 9 Januari 2023. Sehingga pihak kepolisian melakukan penyelidikan.
Penculikan terhadap korban terkuak setelah video dari rekaman kamera pengawas saat pelaku menculik Dewa tersebar di media sosial. Dalam rekaman video tersebut pelaku membawa korban tepat di depan
mini market di Jalan Batua Raya.
Pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Panakkukang langsung melakukan serangkaian penyelidikan dengan memeriksa kamera pengawas serta meminta keterangan saksi. Hasil pihak kepolisian berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku.
Saat ini kedua pelaku berinisial AD, 17 dan AM, 18 (sebelumnya ditulis 14), berada di Mapolrestabes Makassar untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Keduanya akan dimintai keterangan terkait motif sehingga mereka berani melakukan penculikan dan pembunuhan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)