Surabaya: Uji klinis fase 1 vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals telah dilakukan pada siang hari ini di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Kegiatan ini sudah secara resmi dicanangkan oleh jajaran Forkopimda Jawa Timur, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir secara daring.
Vaksin ini dianggap aman karena sudah melalui riset uji klinis sejak Maret 2020. Selain itu, bibit vaksin Merah Putih yang digunakan juga telah melalui uji pra klinis 1, 2, dan 3 kepada hewan dengan hasil aman dan baik.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika uji klinis ini berhasil, vaksin Merah Putih akan digunakan sebagai vaksin booster dan vaksin untuk anak-anak di atas tiga tahun.
Budi juga menyebutkan, vaksin Merah Putih nantinya akan didonasikan kepada negara-negara yang masih membutuhkan pasokan vaksin untuk mengurangi tingkat kasus Covid-19. Dalam hal ini, MUI telah memberi sertifikasi halal pada vaksin Merah Putih Dengan masa berlaku hingga 2026.
Pada hari ini, terdapat relawan yang mengikuti uji klinis sebanyak 90 orang yang berasal dari berbagai kalangan. Tahapan selanjutnya dari uji klinis pertama jika berhasil adalah melakukan uji klinis kedua setelah 28 hari pada 504 relawan, dan lebih dari 5000 relawan di uji klinis ketiga.
Sebelumnya, terdapat kendala dalam mengumpulkan relawan di uji klinis pertama karena adanya persyaratan hanya untuk orang yang belum pernah mendapatkan vaksin sama sekali. Sementara di Indonesia, mayoritas masyarakatnya telah divaksin.
Namun, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa ternyata masih ada 3,5 juta penduduk yang belum divaksin dosis satu maupun dua. Sehingga, mereka lah yang menjadi sasaran uji klinis vaksin merah putih. (Leres Anbara)
Surabaya: Uji klinis fase 1
vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh
Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals telah dilakukan pada siang hari ini di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Kegiatan ini sudah secara resmi dicanangkan oleh jajaran Forkopimda Jawa Timur,
Menko PMK Muhadjir Effendy, dan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir secara daring.
Vaksin ini dianggap aman karena sudah melalui riset uji klinis sejak Maret 2020. Selain itu, bibit vaksin Merah Putih yang digunakan juga telah melalui uji pra klinis 1, 2, dan 3 kepada hewan dengan hasil aman dan baik.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika uji klinis ini berhasil, vaksin Merah Putih akan digunakan sebagai vaksin booster dan vaksin untuk anak-anak di atas tiga tahun.
Budi juga menyebutkan, vaksin Merah Putih nantinya akan didonasikan kepada negara-negara yang masih membutuhkan pasokan vaksin untuk mengurangi tingkat kasus Covid-19. Dalam hal ini, MUI telah memberi sertifikasi halal pada vaksin Merah Putih Dengan masa berlaku hingga 2026.
Pada hari ini, terdapat relawan yang mengikuti uji klinis sebanyak 90 orang yang berasal dari berbagai kalangan. Tahapan selanjutnya dari uji klinis pertama jika berhasil adalah melakukan uji klinis kedua setelah 28 hari pada 504 relawan, dan lebih dari 5000 relawan di uji klinis ketiga.
Sebelumnya, terdapat kendala dalam mengumpulkan relawan di uji klinis pertama karena adanya persyaratan hanya untuk orang yang belum pernah mendapatkan vaksin sama sekali. Sementara di Indonesia, mayoritas masyarakatnya telah divaksin.
Namun, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa ternyata masih ada 3,5 juta penduduk yang belum divaksin dosis satu maupun dua. Sehingga, mereka lah yang menjadi sasaran uji klinis vaksin merah putih. (
Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)