Bandung: Peralatan untuk kebutuhan sistem persinyalan (signaling), komunikasi dan informasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada akhir Mei lalu. Peralatan-peralatan yang tiba itu adalah bagian dari control system pada proyek KCJB.
Peralatan itu dikemas dalam 23 kontainer dan merupakan pengiriman pertama untuk kebutuhan sistem persinyalan, komunikasi dan informasi proyek KCJB. Datangnya peralatan sistem kontrol ini menjadi salah satu upaya untuk menyambut trial run pada akhir 2022 mendatang dan operasional pada pertengahan 2023.
“Alhamdulillah salah satu equipment penting untuk kebutuhan control system KCJB sudah tiba pada 28, 30, dan 31 Mei lalu. Semua equipment tersebut akan mulai dipasang secara bertahap di bulan Juli, dengan target pemasangan paralel dengan test commissioning,” ujar GM Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry, di Bandung, Rabu, 8 Juni 2022.
Rahadian menjabarkan, peralatan yang datang tersebut terdiri dari sistem persinyalan berupa Choke Transformer, Digital Signal Cable, Signal Box, dan Signal Cable. Lalu pada Communication System berupa Leaky Coaxial Cable, Power Divider, Coupler, dan GPS Signal. Terakhir ada Information System berupa Coaxial Cable, Television Amplifier, dan Television 1,2,3,4 way coupler.
“Ketiga jenis kebutuhan yang sudah tiba semuanya sudah sangat modern dan merupakan teknologi yang berstandar kereta cepat dunia,” terangnya.
Baca: Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Dipidana
Adapun sistem telekomunikasi yang digunakan untuk operasional KCJB akan menggunakan sistem CTSC-3 yang didasari pada komunikasi nirkabel GSM-R untuk menghasilkan sistem komunikasi dua arah yang baik antara kereta cepat dengan control system di sepanjang lintasan.
Peralatan yang dipakai pada sistem CTSC-3 ini terdiri dari tiga bagian utama yang meliputi On Board Equipment, Wayside Equipment, dan CTC yang dipasang di Tegalluar. Lalu, Sistem CTCS-3 KCJB pun didukung oleh sistem CTCS-2 untuk meningkatkan kelancaran komunikasi.
Seluruh peralatan tersebut akan dilengkapi dengan teknologi Radio Block Center (RBC) untuk membangkitkan movement authority (MA), track circuit untuk memeriksa pendudukan kereta, serta Balise untuk menginformasikan posisi kereta.
“Di command center ini, semua aktivitas untuk mengontrol, memerintah, mengawasi dan memantau semua kondisi jalur, stasiun dan peralatan dilakukan dengan tujuan keselamatan,” tutur Rahadian.
Rahadian berharap proses pemasangan sistem kontrol proyek KCJB berjalan tanpa kendala. Selain itu, pembangunan konstruksi di sisi lainnya pun diharapkan bisa selesai sesuai dengan target.
“Kami berupaya yang terbaik untuk menyelesaikan proyek KCJB sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Tentu saja harapan kami KCJB ini segera menyapa dan menjadi moda transportasi pilihan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Bandung: Peralatan untuk kebutuhan sistem persinyalan
(signaling), komunikasi dan informasi proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada akhir Mei lalu. Peralatan-peralatan yang tiba itu adalah bagian dari
control system pada proyek KCJB.
Peralatan itu dikemas dalam 23 kontainer dan merupakan pengiriman pertama untuk kebutuhan sistem persinyalan, komunikasi dan informasi proyek KCJB. Datangnya peralatan sistem kontrol ini menjadi salah satu upaya untuk menyambut
trial run pada akhir 2022 mendatang dan operasional pada pertengahan 2023.
“Alhamdulillah salah satu
equipment penting untuk kebutuhan
control system KCJB sudah tiba pada 28, 30, dan 31 Mei lalu. Semua
equipment tersebut akan mulai dipasang secara bertahap di bulan Juli, dengan target pemasangan paralel dengan
test commissioning,” ujar GM Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry, di Bandung, Rabu, 8 Juni 2022.
Rahadian menjabarkan, peralatan yang datang tersebut terdiri dari sistem persinyalan berupa
Choke Transformer, Digital Signal Cable, Signal Box, dan Signal Cable. Lalu pada
Communication System berupa Leaky Coaxial Cable, Power Divider, Coupler, dan GPS Signal. Terakhir ada
Information System berupa
Coaxial Cable, Television Amplifier, dan Television 1,2,3,4 way coupler.
“Ketiga jenis kebutuhan yang sudah tiba semuanya sudah sangat modern dan merupakan teknologi yang berstandar kereta cepat dunia,” terangnya.
Baca: Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Dipidana
Adapun sistem telekomunikasi yang digunakan untuk operasional KCJB akan menggunakan sistem CTSC-3 yang didasari pada komunikasi nirkabel GSM-R untuk menghasilkan sistem komunikasi dua arah yang baik antara kereta cepat dengan
control system di sepanjang lintasan.
Peralatan yang dipakai pada sistem CTSC-3 ini terdiri dari tiga bagian utama yang meliputi
On Board Equipment, Wayside Equipment, dan CTC yang dipasang di Tegalluar. Lalu, Sistem CTCS-3 KCJB pun didukung oleh sistem CTCS-2 untuk meningkatkan kelancaran komunikasi.
Seluruh peralatan tersebut akan dilengkapi dengan teknologi Radio Block Center (RBC) untuk membangkitkan
movement authority (MA),
track circuit untuk memeriksa pendudukan kereta, serta
Balise untuk menginformasikan posisi kereta.
“Di
command center ini, semua aktivitas untuk mengontrol, memerintah, mengawasi dan memantau semua kondisi jalur, stasiun dan peralatan dilakukan dengan tujuan keselamatan,” tutur Rahadian.
Rahadian berharap proses pemasangan sistem kontrol proyek KCJB berjalan tanpa kendala. Selain itu, pembangunan konstruksi di sisi lainnya pun diharapkan bisa selesai sesuai dengan target.
“Kami berupaya yang terbaik untuk menyelesaikan proyek KCJB sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Tentu saja harapan kami KCJB ini segera menyapa dan menjadi moda transportasi pilihan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)