Kontributor Metro TV Kumbang Ari Bowo melaporkan kondisi terkini warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Metro TV
Kontributor Metro TV Kumbang Ari Bowo melaporkan kondisi terkini warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Metro TV

Headline News

Gunung Semeru Masih Sering 'Batuk', Warga Minta Segera Direlokasi

MetroTV • 22 Desember 2021 18:15
Lumajang: Aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif hingga Rabu, 22 Desember 2021, pagi. Sementara itu, pengungsi yang berada di posko pengungsian berharap bisa segera direlokasi ke tempat yang lebih layak.
 
Gunung Semeru terlihat mengeluarkan letusan-letusan kecil berupa asap putih dan kecoklatan keluar dari Kawah Jonggring Saloko lewat pengamatan visual. Seismograf juga merekam getaran yang berpotensi terjadinya gempa serta hembusan awan panas guguran.
 
“Kondisi Gunung Semeru secara visual, kondisi pagi tadi memang secara vulkanik masih terus meningkat diiringi dengan guguran material yang keluar dari puncak Gunung Semeru,” ujar kontributor Metro TV Kumbang Ari Bowo melaporkan untuk program Headline News di Metro TV, dari Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 22 Desember 2021.

Guguran awas panas kembali muncul

Ari melaporkan guguran awan panas kembali keluar dari Gunung Semeru pada pukul 11.30 WIB, Rabu, 22 Desember 2021. Gunung Semeru juga terekam telah mengalami sepuluh kali guguran dan dua kali hembusan dengan amplitudo maksimal 4-11 milimeter dalam enam jam terakhir.

“Dari informasi warga yang kami wawancarai, guguran dan hembusan ini sering terlihat sejak Gunung Semeru berstatus siaga,” kata Ari.
 
Selain itu, Ari mengatakan para korban erupsi Gunung Semeru yang berada di posko pengungsian tengah mengalami kebosanan dan kecemasan. Hal ini karena warga terus menerus memikirkan kondisi keluarga, rumah, dan terutama hewan ternak.

Dampak

Hewan ternak warga dikatakan masih berada di sekitar lokasi terdampak erupsi ataupun di posko posko penampungan hewan ternak. Warga setiap pagi selalu kembali ke rumahnya untuk mencari pakan ternak.
 
“Mereka (warga terdampak erupsi) khawatir hewan-hewan ternak itu tidak terurus dengan baik jadi setiap pagi warga kembali ke rumah dan mencari rumput untuk pakan ternaknya,” jelas Ari.
 
Menurut Ari, Warga terus mengeluh mengingat lokasi posko pengungsian ke posko penampungan hewan ternak cukup jauh. Kemudian, warga berharap agar Pemerintah nantinya dapat menyiapkan tempat relokasi yang tidak jauh dari rumahnya.
 
"Warga berharap tempat relokasi yang disiapkan pemerintah itu tidak terlalu jauh dari rumahnya maupun untuk mencari mata pencaharian menambang pasir di sepanjang aliran sungai dan aliran lahar Gunung Semeru,” ucap Ari. (Widya Finola Ifani Putri)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan