Aceh Besar: Ramadan di bumi serambi Makkah memiliki sejuta tradisi keagamaan. Salah satunya
tradisi ibadah suluk yang itu berzikir dengan menutup seluruh bagian kepala di 10 hari terakhir Ramadan.
Suluk adalah sebuah ritual keaagamaan yang dilaksanakan oleh sebagian umat Muslim di Provinsi Aceh di setiap momen tertentu. Khususnya di bulan Ramadan, Rabiul Awal, dan Zulhijjah.
Seperti pelaksaan suluk di salah satu Dayah (pesantren) Darul Aman, Desa Lampuuk Tungkop, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Kegiatan suluk di dayah tersebut telah menjadi rutinitas tahunan yang telah dilakukan lebih dari 8 tahun.
Wakil Ketua Yayasan Dayah Darul Aman, Tengku Saifullah, mengatakan, tradisi ini merupakan turun temurun yang biasanya dilakukan dengan berzikir terus menerus tanpa henti dengan menggunakan penutup kepala. Filosofi dan tujuannya yaitu untuk menghindari nafsu duniawi.
"Diibaratkan menutup kepala ini seperti sedang berada di alam kubur, sehingga jemaah benar-benar hanya mengingat Allah," kata Saifullah kepada Medcom.id, Kamis, 28 April 2022.
Tradisi ibadah suluk di 10 hari terakhir Ramadan di aceh
Sebelum memasuki ibadah suluk, semua jemaah diwajibkan untuk mandi tobat dan wajib masuk tarekat (jalan menuju kebenaran) khususnya tarekat Naqsyabandiyah.
Baca: Pemkot Mataram Tiadakan Tradisi Lebaran 'Topat'
"Sehingga benar-benar dapat membersihkan jiwa raga ketika akan beribadah. Jemaah yang mengikuti ibadah suluk yang jumlahnya lebih kurang 80 orang ini datang dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, ada yang melaksanakan ibadah suluk hanya 10 hari hingga sebulan penuh ramadan. Dan kebanyakan jemaah wanita," ujarnya.
Selain itu, jemaah suluk dilarang makan makanan berdarah seperti daging atau yang mengandung lemak seperti susu, telur, atau udang. Tujuannya agar terhindar dari nafsu duniawi dan syahwat serta agar tidak tertidur akibat pengaruh makanan. Waktu sepenuhnya digunakan untuk beribadah.
"Selain salat malam dan membaca Al-Qur'an, jemaah juga harus mengamalkan zikir ismu zat (menyebut Allah dalam hati) minimal 50 ribu kali sampi 100 kali dalam semalam," jelasnya.
Aceh Besar: Ramadan di bumi serambi Makkah memiliki sejuta tradisi keagamaan. Salah satunya
tradisi ibadah suluk yang itu berzikir dengan menutup seluruh bagian kepala di 10 hari terakhir Ramadan.
Suluk adalah sebuah ritual keaagamaan yang dilaksanakan oleh sebagian umat Muslim di Provinsi Aceh di setiap momen tertentu. Khususnya di bulan Ramadan, Rabiul Awal, dan Zulhijjah.
Seperti pelaksaan suluk di salah satu Dayah (pesantren) Darul Aman, Desa Lampuuk Tungkop, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Kegiatan suluk di dayah tersebut telah menjadi rutinitas tahunan yang telah dilakukan lebih dari 8 tahun.
Wakil Ketua Yayasan Dayah Darul Aman, Tengku Saifullah, mengatakan, tradisi ini merupakan turun temurun yang biasanya dilakukan dengan berzikir terus menerus tanpa henti dengan menggunakan penutup kepala. Filosofi dan tujuannya yaitu untuk menghindari nafsu duniawi.
"Diibaratkan menutup kepala ini seperti sedang berada di alam kubur, sehingga jemaah benar-benar hanya mengingat Allah," kata Saifullah kepada Medcom.id, Kamis, 28 April 2022.
Tradisi ibadah suluk di 10 hari terakhir Ramadan di aceh
Sebelum memasuki ibadah suluk, semua jemaah diwajibkan untuk mandi tobat dan wajib masuk tarekat (jalan menuju kebenaran) khususnya tarekat
Naqsyabandiyah.
Baca: Pemkot Mataram Tiadakan Tradisi Lebaran 'Topat'
"Sehingga benar-benar dapat membersihkan jiwa raga ketika akan beribadah. Jemaah yang mengikuti ibadah suluk yang jumlahnya lebih kurang 80 orang ini datang dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, ada yang melaksanakan ibadah suluk hanya 10 hari hingga sebulan penuh ramadan. Dan kebanyakan jemaah wanita," ujarnya.
Selain itu, jemaah suluk dilarang makan makanan berdarah seperti daging atau yang mengandung lemak seperti susu, telur, atau udang. Tujuannya agar terhindar dari nafsu duniawi dan syahwat serta agar tidak tertidur akibat pengaruh makanan. Waktu sepenuhnya digunakan untuk beribadah.
"Selain salat malam dan membaca Al-Qur'an, jemaah juga harus mengamalkan zikir
ismu zat (menyebut Allah dalam hati) minimal 50 ribu kali sampi 100 kali dalam semalam," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(WHS)