Cirebon: Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat Balai Pengembangan Ternak Potong (BPTP) Kota Cirebon memilih untuk lockdown. Akibat adanya kebijakan tersebut, saat ini BPTP Kota Cirebon tidak bisa dikunjungi masyarakat dari luar, selain petugas.
Kabid Pertanian dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon, Iin Inayati mengatakan sebelum lockdown, BPTP Kota Cirebon merupakan salah satu lokasi edukasi pelajar.
"Biasanya banyak pelajar yang datang, untuk wisata edukasi," kata Iin, Senin, 20 Juni 2022.
Selain untuk wisata edukasi, lokasi BPTP Kota Cirebon juga dijadikan tempat wisata. Di lokasi ini, terdapat danau yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Selain itu, dengan adanya danau dan banyaknya ikan di lokasi tersebut, membuat banyak masyarakat juga yang berkunjung ke lokasi ini.
"Tapi saat ini, kami melarang masyarakat untuk berkunjung," kata Iin.
Baca: 300 Dosis Vaksin PMK Disalurkan untuk Peternak di Malang
Pihaknya beralasan, BPTP Kota Cirebon sedang mengembangkan sebanyak 135 ekor ternak potong yang nantinya akan dijual sebagai bibit unggul kepada para peternak. Untuk mencegah ratusan hewan ternak yang sedang dikembangkan itu tertular PMK, pihaknya terpaksa mengeluarkan kebijakan lockdown.
"Karena PMK ini, bisa juga terbawa oleh manusia, kemudian ditularkan kepada hewan," kata Iin.
Selain melarang warga berkunjung, pihaknya juga menerapkan larangan kepada petugas BPTP, melakukan kunjungan ke wilayah ternak. Hanya 14 petugas yang ada di BPTP Kota Cirebon yang diizinkan mengurusi hewan ternak yang ada di BPTP saja.
"Sedangkan jika ada hewan ternak yang perlu ditangani, nanti ada petugas lainnya diluar petugas BPTP," kata Iin.
Cirebon: Wabah
penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat Balai Pengembangan Ternak Potong (BPTP) Kota Cirebon memilih untuk
lockdown. Akibat adanya kebijakan tersebut, saat ini BPTP Kota Cirebon tidak bisa dikunjungi masyarakat dari luar, selain petugas.
Kabid Pertanian dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon, Iin Inayati mengatakan sebelum
lockdown, BPTP Kota Cirebon merupakan salah satu lokasi edukasi pelajar.
"Biasanya banyak pelajar yang datang, untuk wisata edukasi," kata Iin, Senin, 20 Juni 2022.
Selain untuk wisata edukasi, lokasi BPTP Kota Cirebon juga dijadikan tempat wisata. Di lokasi ini, terdapat danau yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Selain itu, dengan adanya danau dan banyaknya ikan di lokasi tersebut, membuat banyak masyarakat juga yang berkunjung ke lokasi ini.
"Tapi saat ini, kami melarang masyarakat untuk berkunjung," kata Iin.
Baca:
300 Dosis Vaksin PMK Disalurkan untuk Peternak di Malang
Pihaknya beralasan, BPTP Kota Cirebon sedang mengembangkan sebanyak 135 ekor
ternak potong yang nantinya akan dijual sebagai bibit unggul kepada para peternak. Untuk mencegah ratusan hewan ternak yang sedang dikembangkan itu tertular PMK, pihaknya terpaksa mengeluarkan kebijakan
lockdown.
"Karena PMK ini, bisa juga terbawa oleh manusia, kemudian ditularkan kepada hewan," kata Iin.
Selain melarang warga berkunjung, pihaknya juga menerapkan larangan kepada petugas BPTP, melakukan kunjungan ke wilayah ternak. Hanya 14 petugas yang ada di BPTP Kota Cirebon yang diizinkan mengurusi hewan ternak yang ada di BPTP saja.
"Sedangkan jika ada hewan ternak yang perlu ditangani, nanti ada petugas lainnya diluar petugas BPTP," kata Iin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)