Tim dokter RSMH Palembang, Sumatera Selatan, tampak menadakan tangan berdoa untuk bayi kembar dengan dua kepala dengan satu tubuh (ANTARA/Departemen Humas RSMH Palembang)
Tim dokter RSMH Palembang, Sumatera Selatan, tampak menadakan tangan berdoa untuk bayi kembar dengan dua kepala dengan satu tubuh (ANTARA/Departemen Humas RSMH Palembang)

Bayi dengan 2 Kepala dan 1 Tubuh di Palembang Meninggal

Antara • 15 Januari 2022 17:23
Palembang: Bayi kembar siam dengan dua kepala dan satu tubuh di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatra Selatan meninggal. Bayi dari pasangan ER, 26, dan AK, 24, dinyatakan meninggal pada Jumat, 14 Januari 2022, pukul 11.20 WIB.
 
"Dokter yang merawat menyatakan bayi tersebut meninggal kemarin pukul 11.20 WIB atau tiga jam setelah kelahirannya pada pukul 08.20 WIB," kata Kepala Departemen Humas RSMH Palembang Ahmad Suhaimi di Palembang, Sabtu, 15 Januari 2022.
 
Dia menuturkan, sementara ini EK, ibu dari bayi itu sedang dirawat intensif di ruang perawatan kebidanan. Dia menyebut kondisi EK mulai membaik.

"Kondisi ibu bayi tersebut saat ini mulai membaik di ruang perawatan kebidanan RSMB," imbuhnya.
 
Baca: Bayi Kembar Siam di Palembang Lahir dengan 1 Tubuh dan 2 Kepala
 
Sementara itu, dalam keterangan resmi RSMH, Dr Indrayadi mengatakan, penyebab meninggalnya bayi itu karena kondisi paru yang tidak normal (1 kepala hanya 1 paru) dan adanya kelainan jantung bawaan. 
 
Bayi yang lahir secara sesar, dengan bobot 3.600 gram, panjang badan 44 cm, lingkar kepala kedua bayi 33 cm itu, tidak langsung menangis sesaat setelah dilahirkan pada Jumat, 14 Januari 2022, pukul 08.20 WIB. 
 
Tim dokter sempat memberikan bantuan napas (oksigen) untuk melancarkan pernapasannya. Kemudian dibawa ke ruang perawatan intensif bayi baru lahir.
 
"Di ruang perawatan bayi kembali tidak bernapas, kemudian dilakukan pemasangan selang bantu napas ke kedua kepala bayi dan dihubungkan ke mesin bantu napas," ujarnya.
 
Baca: Simak Gejala dan Cara Mencegah Kelahiran Prematur Seperti yang Dialami Lesti Kejora
 
Saat diberi bantuan napas di kepala kanan, lanjutnya, ditemukan hanya dinding dada kanan yang bergerak dan suara napas hanya terdengar di sebelah kanan.
 
Kemudian ketika diberi bantuan napas untuk kepala kiri, hanya dinding dada kiri yang bergerak dan suara napas hanya terdengar di dada kiri. Sehingga dicurigai satu kepala terhubung ke satu paru.
 
Setelah dilakukan foto rontgen, tampak dua tenggorokan, dua paru, satu jantung, dua tulang belakang, dua lambung, satu tulang pinggul, dua lengan dan dua tungkai. Namun bayi belum sempat dilakukan pemeriksaan ekokardiografi.
 
"Kondisi bayi semakin memburuk meski dibantu mesin bantu napas dimaksimalkan dan diberikan obat-obatan penunjang pompa jantung, tapi tetap tidak tertolong dan meninggal dunia pukul 11.20 WIB," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan