Timika: Sebanyak 26 pasien gizi buruk dan campak masih menjalani perawatan intensif di RSUD Asmat dan Aula Gereja Protestan Indonesia (GPI) Asmat, Kota Agats, Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut, 24 pasien dirawat di RSUD Asmat terdiri dari 21 pasien gizi buruk dan tiga pasien campak. Sementara dua pasien lain dirawat di Aula GPI Asmat mengalami gizi buruk.
"Sampai sekarang Tim Satgas Terpadu yang terdiri dari Polri, TNI, Pemerintah Daerah, Basarnas serta instansi lainnya masih terus melakukan kegiatan kemanusian dalam penanganan gizi buruk dan campak di wilayah Asmat," kata Kamal, di Timika, Jumat 2 Februari 2018.
Baca: 90 Persen Bantuan Pemerintah Sudah Masuk ke Asmat
Dia menyebut, sejak September 2017 hingga 1 Februari 2018, total pasein yang telah diberi vaksin oleh tim kesehatan terpadu di Asmat sebanyak 14.950 orang. Selain itu, tim satgas terpadu pun lakukan pengobatan dan perawatan terhadap 652 pasien yang terserang campak, 223 pasien gizi buruk, 11 orang mengalami komplikasi penyakit, dan 25 orang terdiagnosa suspek campak.
"Belasan ribu warga itu teridentifikasi bermukim pada 213 kampung yang tersebar pada 24 distrik (kecamatan)," ujarnya.
Baca: Tim Bergerak dari Kampung ke Kampung di Asmat
Data resmi tim satgas terpadu di Kabupaten Asmat menerangkan, pada periode September 2017 hingga 1 Januari 2018 tercatat 72 warga meninggal yaitu di Distrik Pulau Tiga sebanyak 37 orang, Distrik Fayit 15 orang, Distrik Aswi delapan orang, serta di Distrik Akat empat orang.
Selain itu, sebanyak delapan pasien meninggal setelah dirawat di RSUD Asmat. RSUD Asmat membuka pelayanan rawat inap kepada pasien yang membutuhkan perhatian khusus dokter, sementara pelayanan rawat inap di Aula GPI Agats untuk melayani pasien dalam kondisi pemulihan.
Timika: Sebanyak 26 pasien gizi buruk dan campak masih menjalani perawatan intensif di RSUD Asmat dan Aula Gereja Protestan Indonesia (GPI) Asmat, Kota Agats, Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut, 24 pasien dirawat di RSUD Asmat terdiri dari 21 pasien gizi buruk dan tiga pasien campak. Sementara dua pasien lain dirawat di Aula GPI Asmat mengalami gizi buruk.
"Sampai sekarang Tim Satgas Terpadu yang terdiri dari Polri, TNI, Pemerintah Daerah, Basarnas serta instansi lainnya masih terus melakukan kegiatan kemanusian dalam penanganan gizi buruk dan campak di wilayah Asmat," kata Kamal, di Timika, Jumat 2 Februari 2018.
Baca: 90 Persen Bantuan Pemerintah Sudah Masuk ke Asmat
Dia menyebut, sejak September 2017 hingga 1 Februari 2018, total pasein yang telah diberi vaksin oleh tim kesehatan terpadu di Asmat sebanyak 14.950 orang. Selain itu, tim satgas terpadu pun lakukan pengobatan dan perawatan terhadap 652 pasien yang terserang campak, 223 pasien gizi buruk, 11 orang mengalami komplikasi penyakit, dan 25 orang terdiagnosa suspek campak.
"Belasan ribu warga itu teridentifikasi bermukim pada 213 kampung yang tersebar pada 24 distrik (kecamatan)," ujarnya.
Baca: Tim Bergerak dari Kampung ke Kampung di Asmat
Data resmi tim satgas terpadu di Kabupaten Asmat menerangkan, pada periode September 2017 hingga 1 Januari 2018 tercatat 72 warga meninggal yaitu di Distrik Pulau Tiga sebanyak 37 orang, Distrik Fayit 15 orang, Distrik Aswi delapan orang, serta di Distrik Akat empat orang.
Selain itu, sebanyak delapan pasien meninggal setelah dirawat di RSUD Asmat. RSUD Asmat membuka pelayanan rawat inap kepada pasien yang membutuhkan perhatian khusus dokter, sementara pelayanan rawat inap di Aula GPI Agats untuk melayani pasien dalam kondisi pemulihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
