Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. MI/Adam Dwi.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. MI/Adam Dwi.

TNI Siaga Bantu Warga Terjangkit di Kabupaten Asmat

Dian Ihsan Siregar • 02 Februari 2018 06:47
Timika: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, prajurit TNI membantu masyarakat Kabupaten Asmat yang terjangki wabah campak dan gizi buruk. Hadi menyebut, prajurit TNI telah masuk ke seluruh wilayah Kabupaten Asmat.
 
"Kami terus bekerja sama dengan Pemda. Saya sudah bertemu Bupati Asmat Elisa Kambu. Beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada TNI dan Polri karena sudah bisa masuk sampai ke semua wilayah Asmat," kata Hadi mengutip Antara, Kamis, 1 Februari 2018.
 
Secara umum, menurut Hadi, permasalahan wabah penyakit campak di Asmat sudah bisa teratasi dengan baik. Meski demikian, prajurit TNI tetap disiagakan di Asmat untuk membantu menangani berbagai permasalahan, terutama jika ada warga yang sakit.

"Pasukan masih tetap saya gelar untuk menangani hal-hal itu apabila masih ada. Mudah-mudahan sudah tidak ada lagi warga yang sakit," ujarnya. 
 
TNI Siaga Bantu Warga Terjangkit di Kabupaten Asmat
Seorang ibu memberikan susu kepada anaknya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (27/1).
 
Kapuspen TNI Mayjen M Sabrar Fadhilah menyatakan, sesuai laporan Tim Satgas Kesehatan Terpadu di Kabupaten Asmat, masih terdapat kampung-kampung yang belum melaporkan kondisi warganya lantaran kesulitan akses komunikasi dan transportasi.
 
Secara bertahap TNI akan menambah kekuatan personel dokter untuk menjangkau kampung-kampung yang terisolasi itu guna mengobati warga yang sakit. TNI telah mengerahkan tiga kapal yaitu satu KRI, kapal cepat, dan kapal TNI AL yang relatif lebih kecil.
 
Pengerahan tiga kapal tersebut lantaran tidak semua tempat bisa didarati oleh helikopter. "Ada tiga helikopter yang kami operasikan, namun tidak semua titik bisa menggunakan helikopter karena tidak ada tempat untuk mendarat. Karena itu agar lebih efektif maka kami menggunakan kapal untuk mengangkut personel maupun mendorong logistik ke titik-titik yang memang diperlukan," terang Fadhilah.
 
Hal mendesak lain yang akan segera ditindaklanjuti yaitu menyiapkan peralatan komunikasi mengingat terdapat 11 titik yang tidak bisa dijangkau dengan akses komunikasi apapun. "Di 11 titik itu sama sekali tidak bisa membuat laporan karena signal tidak ada sehingga kebutuhan radio sangat penting agar bisa melaporkan situasi. Akhirnya penanganan pasien bisa lebih cepat," tutur Fadhilah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan