Karangasem: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengimbau masyarakat siaga dan menghindari radius zona bahaya enam kilometer dari puncak Gunung Agung saat terjadinya super blue blood moon atau supermoon, Rabu, 31 Januari 2018.
Sebab, saat terjadi gerhana, perut Gunung Agung yang dipenuhi magma akan bergejolak karena daya gravitasi antara bumi dan bulan. Dikhawatirkan terjadi letusan.
“Itu yang ditakutkan, siapa tahu ada pengaruhnya karena bumi akan terjadi tarik menarik, ini akan pengaruhi letusan,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM I Gede Suantika kepada Medcom.id, Rabu, 30 januari 2018.
Suantika bilang jarak antara bulan dan bumi sangat dekat saat gerhana bulan total. Suantika mengatakan hal itu akan mempengaruhi gunung api yang tengah aktif.
“Gerhana bulan terjadi di bulan purnama antara permukaan bumi lebih besar daya tariknya, bisa memicu letusan saat dapur magma penuh, terutama yang sedang aktif gunungnya,” tambahnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tak beraktivitas di zona merah yang telah direkomendasikan PVMBG, yakni radius enam kilometer dan delapan kilometer sektoral dari puncak Gunung Agung.
“Kita khawatir terjadi sesuatu nanti,” ujarnya.
Karangasem: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengimbau masyarakat siaga dan menghindari radius zona bahaya enam kilometer dari puncak Gunung Agung saat terjadinya super blue blood moon atau supermoon, Rabu, 31 Januari 2018.
Sebab, saat terjadi gerhana, perut Gunung Agung yang dipenuhi magma akan bergejolak karena daya gravitasi antara bumi dan bulan. Dikhawatirkan terjadi letusan.
“Itu yang ditakutkan, siapa tahu ada pengaruhnya karena bumi akan terjadi tarik menarik, ini akan pengaruhi letusan,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM I Gede Suantika kepada Medcom.id, Rabu, 30 januari 2018.
Suantika bilang jarak antara bulan dan bumi sangat dekat saat gerhana bulan total. Suantika mengatakan hal itu akan mempengaruhi gunung api yang tengah aktif.
“Gerhana bulan terjadi di bulan purnama antara permukaan bumi lebih besar daya tariknya, bisa memicu letusan saat dapur magma penuh, terutama yang sedang aktif gunungnya,” tambahnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tak beraktivitas di zona merah yang telah direkomendasikan PVMBG, yakni radius enam kilometer dan delapan kilometer sektoral dari puncak Gunung Agung.
“Kita khawatir terjadi sesuatu nanti,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)