Makassar: Komisi Pemilihan Umum menjadikan Sulawesi Selatan sebagai percontohan pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2018. Sulsel diharapkan jadi barometer pelaksanaan kampanye dan pilkada damai.
Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan hal tersebut dalam Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2018 di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Minggu 18 Februari 2018 pagi. Deklarasi itu merupakan pusat kegiatan serupa yang digelar pada 171 daerah pelaksana Pilkada Serentak tahun ini.
"Kami tahu daerah ini punya banyak kreasi dan inovasi yang bisa ditularkan ke daerah lain. Sulsel bisa jadi contoh, menjadi inspirator bagi 170 daerah lain," kata Arief pada sambutannya.
Arief mengungkapkan, Sulsel dipilih sebagai pusat Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2018 karena dianggap mewakili potret Indonesia. Tahun ini 80 persen masyarakat pemilih di Nusantara memberikan suaranya di pilkada. Adapun 13 hajatan Pilkada di Sulsel juga diikuti 80 persen masyarakat pemilih setempat.
Pilkada Serentak 2018 diharapkan sekaligus jadi tolok ukur persiapan menuju penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden tahun depan. Karena itu hajatan di 171 daerah diharapkan berlangsung sukses, aman, dan damai.
"Kita harus jaga bersama, agar Pilkada bisa berlangsung aman, damai, dan nyaman untuk semua," ujar Arief.
Deklarasi Damai Pilkada 2018 di Makassar dihadiri empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel. Turut serta dua pasang calon wali kota dan wakil wali kota Makassar. Pada puncak deklarasi, mereka membacakan ikrar yang menjamin terselenggaranya pilkada damai.
"Siap melaksanakan kampanye pemilihan tahun 2018 yang damai, demokrasi, dan mengedukasi dalam rangka mewujudkan kedaulatan pemilih," kata para kandidat kepala daerah secara serentak.
Deklarasi tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain Ketua Bawaslu RI Abhan; Anggota DKPP Muhammad; Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo; Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono; unsur KPU dan Bawaslu Sulsel; serta perwakilan 12 Parpol peserta Pilkada 2018.
Acara tersebut juga diisi dengan penandatanganan deklarasi damai serta pelepasan burung merpati, sebagai simbol perdamaian.
Tahun ini merupakan tahap ketiga pelaksanaan pilkada serentak di Indonesia. Dari 171 penyelenggaraan, 17 Pilkada digelar di tingkat provinsi. Sedangkan 115 hajatan digelar di Kabupaten, serta 39 di kota.
Makassar: Komisi Pemilihan Umum menjadikan Sulawesi Selatan sebagai percontohan pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2018. Sulsel diharapkan jadi barometer pelaksanaan kampanye dan pilkada damai.
Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan hal tersebut dalam Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2018 di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Minggu 18 Februari 2018 pagi. Deklarasi itu merupakan pusat kegiatan serupa yang digelar pada 171 daerah pelaksana Pilkada Serentak tahun ini.
"Kami tahu daerah ini punya banyak kreasi dan inovasi yang bisa ditularkan ke daerah lain. Sulsel bisa jadi contoh, menjadi inspirator bagi 170 daerah lain," kata Arief pada sambutannya.
Arief mengungkapkan, Sulsel dipilih sebagai pusat Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2018 karena dianggap mewakili potret Indonesia. Tahun ini 80 persen masyarakat pemilih di Nusantara memberikan suaranya di pilkada. Adapun 13 hajatan Pilkada di Sulsel juga diikuti 80 persen masyarakat pemilih setempat.
Pilkada Serentak 2018 diharapkan sekaligus jadi tolok ukur persiapan menuju penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden tahun depan. Karena itu hajatan di 171 daerah diharapkan berlangsung sukses, aman, dan damai.
"Kita harus jaga bersama, agar Pilkada bisa berlangsung aman, damai, dan nyaman untuk semua," ujar Arief.
Deklarasi Damai Pilkada 2018 di Makassar dihadiri empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel. Turut serta dua pasang calon wali kota dan wakil wali kota Makassar. Pada puncak deklarasi, mereka membacakan ikrar yang menjamin terselenggaranya pilkada damai.
"Siap melaksanakan kampanye pemilihan tahun 2018 yang damai, demokrasi, dan mengedukasi dalam rangka mewujudkan kedaulatan pemilih," kata para kandidat kepala daerah secara serentak.
Deklarasi tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain Ketua Bawaslu RI Abhan; Anggota DKPP Muhammad; Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo; Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono; unsur KPU dan Bawaslu Sulsel; serta perwakilan 12 Parpol peserta Pilkada 2018.
Acara tersebut juga diisi dengan penandatanganan deklarasi damai serta pelepasan burung merpati, sebagai simbol perdamaian.
Tahun ini merupakan tahap ketiga pelaksanaan pilkada serentak di Indonesia. Dari 171 penyelenggaraan, 17 Pilkada digelar di tingkat provinsi. Sedangkan 115 hajatan digelar di Kabupaten, serta 39 di kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)