Jakarta: Kepala daerah diminta fokus dalam penanganan covid-19. Sebab saat ini kasus positif covid-19 kian hari semakin meningkat.
Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin mengatakan, pemerintah pusat sampai kini masih fokus penanganan dengan mengeluarkan kebijakan. Upaya itu mesti dilakukan pemerintah daerah lantaran perlu kerja-kerja bersama dalam menanggulangi covid-19.
"Pandemi covid-19 merupakan masalah bersama. perlu kesadaran politik dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota," kata Deden dalam diskusi virtual bertajuk "Kasus Covid Naik Signifikan, Kepala Daerah Sibuk Pencitraan" yang digelar Sahabat Airlangga, Jumat, 18 Juni 2021.
Oleh karena itu ia meminta kepala daerah yang berniat maju pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang diharapkan berhenti memoles citra dan kembali fokus menangani covid-19.
Menurut Deden, para kepala daerah yang berhasrat maju sepatutnya meniru sikap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto. Dia sampai kini menolak berbicara pencapresan dan fokus dengan tanggungjawabnya di pemerintahan.
Dia pun mendukung sikap Airlangga dan memintanya untuk tetap fokus menangani pandemi. "Dan biarkan juga kami turut membantu, termasuk menyosialisasikan Pak Airlangga kepada masyarakat," imbuhnya.
Baca: Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSUD Kota Bekasi Full
Pada kesempatan sama, Presiden Ahlina Institute, Tifauzia mengatakan kasus covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Trennya berbeda dengan kejadian pada 2020.
"Sekarang kita hadapi pesakitan yang banyak. Tahun lalu, saya bilang pada Mei, siapkan kuburan massal karena kita hadapi CFR (case fatality rate/tingkat kematian kasus) tinggi," katanya.
Untuk menanganinya, sambung Tifauzia, diperlukan fasilitas kesehatan (faskes) dan sumber daya manusia (SDM) penangan covid-19 yang cukup.
Menurutnya, penyiapan faskes, termasuk fasilitas karantina dan rumah sakit (RS) darurat, takkan bisa jika hanya mengandalkan pemerintah pusat.
"Beban pandemi harus dibagi," ucapnya.
Sejumlah kepala daerah mewarnai bursa calon presiden 2024 sekali pun belum ada pernyataan resmi. Nama mereka pun kerap muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga, seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Jakarta: Kepala daerah diminta fokus dalam penanganan covid-19. Sebab saat ini kasus positif
covid-19 kian hari semakin meningkat.
Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin mengatakan, pemerintah pusat sampai kini masih fokus penanganan dengan mengeluarkan kebijakan. Upaya itu mesti dilakukan pemerintah daerah lantaran perlu kerja-kerja bersama dalam menanggulangi covid-19.
"Pandemi covid-19 merupakan masalah bersama. perlu kesadaran politik dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota," kata Deden dalam diskusi virtual bertajuk "Kasus Covid Naik Signifikan, Kepala Daerah Sibuk Pencitraan" yang digelar Sahabat Airlangga, Jumat, 18 Juni 2021.
Oleh karena itu ia meminta kepala daerah yang berniat maju pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang diharapkan berhenti memoles citra dan kembali fokus menangani covid-19.
Menurut Deden, para kepala daerah yang berhasrat maju sepatutnya meniru sikap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto. Dia sampai kini menolak berbicara pencapresan dan fokus dengan tanggungjawabnya di pemerintahan.
Dia pun mendukung sikap Airlangga dan memintanya untuk tetap fokus menangani pandemi. "Dan biarkan juga kami turut membantu, termasuk menyosialisasikan Pak Airlangga kepada masyarakat," imbuhnya.
Baca:
Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSUD Kota Bekasi Full
Pada kesempatan sama, Presiden Ahlina Institute, Tifauzia mengatakan kasus covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Trennya berbeda dengan kejadian pada 2020.
"Sekarang kita hadapi pesakitan yang banyak. Tahun lalu, saya bilang pada Mei, siapkan kuburan massal karena kita hadapi CFR (case fatality rate/tingkat kematian kasus) tinggi," katanya.
Untuk menanganinya, sambung Tifauzia, diperlukan fasilitas kesehatan (faskes) dan sumber daya manusia (SDM) penangan covid-19 yang cukup.
Menurutnya, penyiapan faskes, termasuk fasilitas karantina dan rumah sakit (RS) darurat, takkan bisa jika hanya mengandalkan pemerintah pusat.
"Beban pandemi harus dibagi," ucapnya.
Sejumlah kepala daerah mewarnai bursa calon presiden 2024 sekali pun belum ada pernyataan resmi. Nama mereka pun kerap muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga, seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)