Pekanbaru: Tapal batas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Malaysia bergeser sepanjang 2 kilometer di Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan Bengkalis, Riau. Pergeseran tapal batas ini disebabkan abrasi laut yang mengikis pantai terluar.
“Abrasi pantai di perbatasan titik 0 wilayah NKRI menggerus lahan perkebunan masyarakat,” terang presenter Metro TV Najla Hilabi dalam program Headline News, Rabu, 24 November 2021.
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, pergeseran tapal batas Indonesia akibat abrasi sudah terjadi 2 kali. Tingkat abrasi di wilayah ini tinggi karena pantai di wilayah tersebut tidak memiliki pemecah gelombang.
Indonesia sudah empat kali memindahkan menara suar sejak pertama kali dibangun pada 1990. Pemindahan tapal batas pernah dilakukan pada 1996, 2014, 2019.
Akibat pergeseran tapal batas ini, sejumlah nelayan Indonesia sering dihalau keamanan Malaysia saat melaut. Untuk mengantisipasi pergeseran tapal batas yang terus terjadi, warga di tiga Kecamatan Bantan Bengkalis, Riau, menyiapkan lahan untuk pos lintas batas negara (PLBN).
Warga berharap kehadiran PLBN dapat memberikan kemudahan akses bagi masyarakat menuju sejumlah wilayah di pulau Sumatra. (Nabila Safarina)
Pekanbaru: Tapal batas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Malaysia bergeser sepanjang 2 kilometer di Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan Bengkalis, Riau. Pergeseran tapal batas ini disebabkan
abrasi laut yang mengikis pantai terluar.
“Abrasi pantai di perbatasan titik 0 wilayah NKRI menggerus lahan perkebunan masyarakat,” terang presenter
Metro TV Najla Hilabi dalam program
Headline News, Rabu, 24 November 2021.
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, pergeseran tapal batas Indonesia akibat abrasi sudah terjadi 2 kali. Tingkat abrasi di wilayah ini tinggi karena pantai di wilayah tersebut tidak memiliki pemecah gelombang.
Indonesia sudah empat kali memindahkan menara suar sejak pertama kali dibangun pada 1990. Pemindahan tapal batas pernah dilakukan pada 1996, 2014, 2019.
Akibat pergeseran tapal batas ini, sejumlah nelayan Indonesia sering dihalau keamanan Malaysia saat melaut. Untuk mengantisipasi pergeseran tapal batas yang terus terjadi, warga di tiga Kecamatan Bantan Bengkalis, Riau, menyiapkan lahan untuk pos lintas batas negara (PLBN).
Warga berharap kehadiran PLBN dapat memberikan kemudahan akses bagi masyarakat menuju sejumlah wilayah di pulau Sumatra.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)