Batam: Penjualan hewan kurban, baik sapi ataupun kambing, di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) meningkat hingga 100 persen dibandingkan tahun lalu. Penjual hewan kurban Rijal, mengatakan penjualan sapi tahun ini sudah mencapai 80 persen dari pasokan sapi sebanyak 450 ekor.
Sementara untuk penjualan kambing sudah mencapai 70 persen dari pasokan kambing sebanyak 250 ekor. "Dibanding tahun lalu penjualan hewan kurban di H-sebulan kami jual 185 sapi, tapi sekarang tahun ini kami sudah menjual hampir 300 sapi. Jadi kenaikannya hampir 100 persen untuk penjualan sapi," kata Rijal di Batam, Jumat, 2 Juni 2023.
Adapun harga sapi yang dijual olehnya berkisar Rp22-125 juta dan harga kambing dari Rp3-8 juta. Lebih lanjut ia menjelaskan jenis sapi yang tersedia di antaranya sapi Bali, Peranakan Ongole (PO), lokal, hingga Limosin.
"Yang membedakan harga sapi itu dari bobot badannya. Ada beberapa sapi yang bobotnya mentok di 400 kg, ada juga sapi yang bisa nambah sampai 900 kg. Itu jenis sapi PO, jenis sapi ini sangat langka bisa punya bobot sampai 900 kg hingga 1 ton," ujar Rijal.
Hal serupa juga disampaikan penjual hewan kurban lainnya, Yadi. Ia menambahkan untuk memenuhi pasokan sapi, pihaknya mengambil dari wilayah Sumatra dan NTT.
Dia menjelaskan meskipun penyakit mulut dan kuku (PMK) belum sepenuhnya hilang, namun skala persoalan terkait hak itu sudah mulai menurun. Menurut Yadi, untuk mengantisipasi hewan kurban yang dijualnya terjangkit PMK, pihaknya terus melakukan pencegahan salah satunya dengan menjaga kebersihan kandang sapi.
"Begitupun pemerintah yang mewajibkan berbagai syarat untuk hewan kurban yang masuk ke Kota Batam," ujar dia.
"Tapi pengurusan masuk sapi menurut saya tidak sulit, asalkan paham regulasinya, apa saja yang harus dilakukan. Apalagi sekarang memang dianggap sulit karena harus banyak biaya laboratorium yang dilakukan, seperti hasil laboratorium darah, vaksin LSD dan PMK," kata Yadi pula.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Batam: Penjualan
hewan kurban, baik sapi ataupun kambing, di Kota Batam,
Kepulauan Riau (Kepri) meningkat hingga 100 persen dibandingkan tahun lalu. Penjual hewan kurban Rijal, mengatakan penjualan sapi tahun ini sudah mencapai 80 persen dari pasokan sapi sebanyak 450 ekor.
Sementara untuk penjualan kambing sudah mencapai 70 persen dari pasokan kambing sebanyak 250 ekor. "Dibanding tahun lalu penjualan hewan kurban di H-sebulan kami jual 185 sapi, tapi sekarang tahun ini kami sudah menjual hampir 300 sapi. Jadi kenaikannya hampir 100 persen untuk penjualan sapi," kata Rijal di
Batam, Jumat, 2 Juni 2023.
Adapun harga sapi yang dijual olehnya berkisar Rp22-125 juta dan harga kambing dari Rp3-8 juta. Lebih lanjut ia menjelaskan jenis sapi yang tersedia di antaranya sapi Bali, Peranakan Ongole (PO), lokal, hingga Limosin.
"Yang membedakan harga sapi itu dari bobot badannya. Ada beberapa sapi yang bobotnya mentok di 400 kg, ada juga sapi yang bisa nambah sampai 900 kg. Itu jenis sapi PO, jenis sapi ini sangat langka bisa punya bobot sampai 900 kg hingga 1 ton," ujar Rijal.
Hal serupa juga disampaikan penjual hewan kurban lainnya, Yadi. Ia menambahkan untuk memenuhi pasokan sapi, pihaknya mengambil dari wilayah Sumatra dan NTT.
Dia menjelaskan meskipun penyakit mulut dan kuku (PMK) belum sepenuhnya hilang, namun skala persoalan terkait hak itu sudah mulai menurun. Menurut Yadi, untuk mengantisipasi hewan kurban yang dijualnya terjangkit PMK, pihaknya terus melakukan pencegahan salah satunya dengan menjaga kebersihan kandang sapi.
"Begitupun pemerintah yang mewajibkan berbagai syarat untuk hewan kurban yang masuk ke Kota Batam," ujar dia.
"Tapi pengurusan masuk sapi menurut saya tidak sulit, asalkan paham regulasinya, apa saja yang harus dilakukan. Apalagi sekarang memang dianggap sulit karena harus banyak biaya laboratorium yang dilakukan, seperti hasil laboratorium darah, vaksin LSD dan PMK," kata Yadi pula.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)