Gerobak pengangkut sampah hanya teronggok tak terpakai oleh empunya. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Gerobak pengangkut sampah hanya teronggok tak terpakai oleh empunya. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim

Pendorong Gerobak Sampah Terimbas Penutupan TPA Piyungan

Ahmad Mustaqim • 27 Juli 2023 16:24
Yogyakarta: Agus Budi Santoso hanya duduk-duduk santai di depan Depo Sampah di Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Lelaki 54 tahun itu sesekali berbincang dengan rekannya sesama pendorong gerobak sampah.
 
Agus merupakan ketua paguyuban pendorong gerobak pengangkut sampah di kawasan Gondokusuman. Sejak TPA Piyungan ditutup pada 23 Juli 2023, ia menganggur.
 
"Pripun niki dadi (bagaimana ini jadi) pengangguran," kata Agus ditemui pada Kamis, 27 Juli 2023.
 
Baca: Sampah Berserakan di Tepi Jalan Hingga Tempat Usaha di Yogyakarta
 

Ia sudah sepakan ini menganggur. Ia sudah tidak mengangkut sampah dari rumah ke rumah lagi hingga waktu yang tak tentu. Apalagi TPA Piyungan ditutup selama 1,5 bulan.

Bila bekerja ya tidak dibayar. Agus mengkhawatirkan bila benar TPA Piyungan tutup 1,5 bulan, dirinya tak mendapat penghasilan.
 
"Nganggur, gak bisa jalan. Padahal ada cicilan dan butuh beli beras," kata Agus.
 
Agus harus menghidupi tiga anak dan seorang istri. Mengangkut sampah menjadi satu-satunya pekerjaan yang ia lakukan bertahun-tahun. Dari situlah itu menghidupkan dapur dan roda perekonomian keluarga. Dalam sebuah, penghasilan yang didapat sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta.
 
Saat ini meski sampah menumpuk di depan-depan rumah warga, ia tak bisa mengambil. Meskipun para pelanggannya itu sudah bayar ongkos langganan.
 
"Saya sudah sampaikan kalau tidak bisa ambil sampahnya selama (TPA) Piyungan ditutup. Silakan dipilah dan diantar sendiri ke depo," kata Agus menirukan apa yang disampaikan kepada pelanggannya.
 
Meski tak bekerja, ia memilih tetap pergi dari rumah. Ia berkumpul bersama beberapa orang yang juga bekerja sebagai pengangkut sampah memakai gerobak.
 
"Satu paguyuban di saya ada sekitar 35 orang. Harapannya bisa berjalan seperti semula karena ketergantungan nafkah kami dari situ," bebernya.
 
Rekan Agus, Mujito juga mencemaskan hal sama. Tak mengambil sampah sebulan bisa mengancam perekonomiannya. Warga Timoho, Kecamatan Umbulharjo iki hanya bisa pasrah.
 
"Situasinya sama. Ya cuma nunggu pemerintah memberikan solusi. Jangan sampai bener-bener ditutup sampai 5 September 2023," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan