Jakarta: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 bisa mencapai 5%. Hal ini seiring dengan capaian realisasi investasi pada kuartal I-2023 yang mampu berada di Rp328,9 triliun.
Menurutnya, investasi menjadi komponen penting yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski secara global perekonomian diprediksi melandai pada tahun ini, Ia optimistis dengan dorongan investasi, ekonomi RI mampu tumbuh sesuai harapan.
Pengamat Ekonomi Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat mengapresiasi kinerja Menteri Bahlil yang mampu meningkatkan realisasi investasi pada kuartal I 2023.
Sebab, realisasi investasi tersebut turut memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada angka 5,03% meskipun situasi domestik dan global menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah.
“Kalau kita lihat faktor-faktor apa yang kita rasa bahwa perekonomian ini pada hal yang baik, on the right track seperti itu kita bisa lihat misalkan dari sisi investasi, produksi maupun konsumsi yang mana sebenarnya ada banyak tantangan di sana di tengah kemampuan pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi pada tingkat 5,03% di kuartal satu ini,” ujar Rosdiana, Sabtu, 6 Mei 2023.
Baca: Menteri Bahlil Siap Promosikan Industri Olahraga ke Investor
Rosdiana mengatakan meski banyak tantangan-tantangan di depan mata terkait investasi dan pertumbuhan ekonomi, menurutnya banyak peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan agar realisasi investasi bisa mencapai target dan pertumbuhan ekonomi bisa menembus lebih dari 5% sampai pada akhir 2023 ini.
Menurut Rosdiana, secara domestik Indonesia menghadapi gejolak tahun politik, dia berharap kondisi politik dalam negeri tetap stabil dan mengharapkan pertumbuhan ekonomi dapat disokong oleh belanja politik para kandidat.
“Dari sisi produksi misalkan kita harapkan belanja politik yang mungkin akan naik mulai dari mungkin kuartal III lalu kemudian semakin meningkat di kuartal IV 2023 ini akan menjadi memberikan dampak tambahan kepada sektor riil kita sektor produksi,” paparnya.
“Kita biasanya belanja pemilu ada tambahan dana ke dalam perekonomian setiap kita mengalami pemilu itu menyebabkan naiknya konsumsi masyarakat yang didorong adanya dana pemilu,” sambung Rosdiana.
Selain itu, kata Rosdiana, tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia menjadi salah satu faktor penopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri, sehingga Rosdiana optimis pertumbuhan ekonomi bisa tetap tumbuh di kisaran angka 5%.
“Dari sisi konsumsi optimisme kita terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi di atas 5% itu antara lain memang perekonomian kita ini yang selama ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga kemudian terjadi perbaikan permintaan domestik sejak akhir 2022 lalu, maka kita relatif aman dengan memaksimalkan permintaan domestik konsumsi rumah tangga itu tumbuh sekitar mungkin sekitar 4,5% secara tahunan,” jelasnya.
“Karena apa? karena semakin baiknya mobilitas terjadinya perbaikan daya beli dan juga inflasi yang mulai menurun seperti itu inflasi yang terkendali. Hal lain juga disebabkan dari sisi konsumsi agregat pemerintah juga tumbuh positif hampir 4% didorong masif pembelanjaan barang maupun pembelanjaan pegawai,” imbuhnya.
Lanjut Rosdiana, ia berharap agar tren positif dari investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tetap dijaga, dari data secara makro pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan masih berada di angka 5%.
“Bahwa optimisme itu perlu dijaga dan juga sebenarnya indikator optimisme itu baik karena beberapa data ekonomi makro kita menunjukkan bahwa kita akan di range pertumbuhan ekonomi kita di angka 5% itu,” ujar Rosdiana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 bisa mencapai 5%. Hal ini seiring dengan capaian realisasi investasi pada kuartal I-2023 yang mampu berada di Rp328,9 triliun.
Menurutnya, investasi menjadi komponen penting yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski secara global perekonomian diprediksi melandai pada tahun ini, Ia optimistis dengan dorongan investasi, ekonomi RI mampu tumbuh sesuai harapan.
Pengamat Ekonomi Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat mengapresiasi kinerja Menteri Bahlil yang mampu meningkatkan realisasi investasi pada kuartal I 2023.
Sebab, realisasi investasi tersebut turut memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada angka 5,03% meskipun situasi domestik dan global menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah.
“Kalau kita lihat faktor-faktor apa yang kita rasa bahwa perekonomian ini pada hal yang baik, on the right track seperti itu kita bisa lihat misalkan dari sisi investasi, produksi maupun konsumsi yang mana sebenarnya ada banyak tantangan di sana di tengah kemampuan pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi pada tingkat 5,03% di kuartal satu ini,” ujar Rosdiana, Sabtu, 6 Mei 2023.
Baca:
Menteri Bahlil Siap Promosikan Industri Olahraga ke Investor
Rosdiana mengatakan meski banyak tantangan-tantangan di depan mata terkait investasi dan pertumbuhan ekonomi, menurutnya banyak peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan agar realisasi investasi bisa mencapai target dan pertumbuhan ekonomi bisa menembus lebih dari 5% sampai pada akhir 2023 ini.
Menurut Rosdiana, secara domestik Indonesia menghadapi gejolak tahun politik, dia berharap kondisi politik dalam negeri tetap stabil dan mengharapkan pertumbuhan ekonomi dapat disokong oleh belanja politik para kandidat.
“Dari sisi produksi misalkan kita harapkan belanja politik yang mungkin akan naik mulai dari mungkin kuartal III lalu kemudian semakin meningkat di kuartal IV 2023 ini akan menjadi memberikan dampak tambahan kepada sektor riil kita sektor produksi,” paparnya.
“Kita biasanya belanja pemilu ada tambahan dana ke dalam perekonomian setiap kita mengalami pemilu itu menyebabkan naiknya konsumsi masyarakat yang didorong adanya dana pemilu,” sambung Rosdiana.
Selain itu, kata Rosdiana, tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia menjadi salah satu faktor penopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri, sehingga Rosdiana optimis pertumbuhan ekonomi bisa tetap tumbuh di kisaran angka 5%.
“Dari sisi konsumsi optimisme kita terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi di atas 5% itu antara lain memang perekonomian kita ini yang selama ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga kemudian terjadi perbaikan permintaan domestik sejak akhir 2022 lalu, maka kita relatif aman dengan memaksimalkan permintaan domestik konsumsi rumah tangga itu tumbuh sekitar mungkin sekitar 4,5% secara tahunan,” jelasnya.
“Karena apa? karena semakin baiknya mobilitas terjadinya perbaikan daya beli dan juga inflasi yang mulai menurun seperti itu inflasi yang terkendali. Hal lain juga disebabkan dari sisi konsumsi agregat pemerintah juga tumbuh positif hampir 4% didorong masif pembelanjaan barang maupun pembelanjaan pegawai,” imbuhnya.
Lanjut Rosdiana, ia berharap agar tren positif dari investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tetap dijaga, dari data secara makro pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan masih berada di angka 5%.
“Bahwa optimisme itu perlu dijaga dan juga sebenarnya indikator optimisme itu baik karena beberapa data ekonomi makro kita menunjukkan bahwa kita akan di range pertumbuhan ekonomi kita di angka 5% itu,” ujar Rosdiana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)