Malang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyebut tidak ada temuan kasus penyakit Leptospirosis di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, sepanjang 2023. Berdasarkan catatan Dinkes, kasus penyakit yang disebabkan kencing tikus ini juga tidak ditemukan pada tahun lalu.
"Tidak ada di Kota Malang. Dari laporan itu tidak ada. Tahun lalu juga tidak ada," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Maret 2023.
Meifta menerangkan Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus. Penyakit ini bisa juga ditularkan melalui media air yang kurang bersih.
"Misalnya bisa jadi itu di air tempat penampungan. Seperti itu bisa jadi dipipisi sama tikus kan akhirnya terjadi itu. Awalnya nggak ada tikus sama sekali eh ternyata itu tikusnya di air kan bisa jadi seperti itu kan akhirnya terkena kasus ya," jelasnya.
Meski tidak ditemukan kasus Leptospirosis, Meifta meminta kepada warga Kota Malang untuk tetap waspada. Masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Yang jelas kita antisipasi jangan sampai ada perkembang biakan dari tikus tersebut serta kembali lagi lah PHBS nya," ungkapnya.
Sementara Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Malang, Bayu Tjahjawibawa, mengatakan penyakit Leptospirosis ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp yang ditularkan dari hewan ke manusia, dan sebaliknya. Bakteri ini mudah berkembang biak pada lingkungan yang becek, berlumpur, dan kotor.
"Jadi gejalanya itu secara umum demam dan nyeri di bagian belakang lutut. Kalau agak terlambat itu bisa menyerang liver. Jadi orangnya jadi kuning, kayak penyakit kuning," ungkap Bayu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyebut tidak ada temuan kasus
penyakit Leptospirosis di wilayah
Kota Malang, Jawa Timur, sepanjang 2023. Berdasarkan catatan Dinkes, kasus penyakit yang disebabkan
kencing tikus ini juga tidak ditemukan pada tahun lalu.
"Tidak ada di Kota Malang. Dari laporan itu tidak ada. Tahun lalu juga tidak ada," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Maret 2023.
Meifta menerangkan Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus. Penyakit ini bisa juga ditularkan melalui media air yang kurang bersih.
"Misalnya bisa jadi itu di air tempat penampungan. Seperti itu bisa jadi dipipisi sama tikus kan akhirnya terjadi itu. Awalnya nggak ada tikus sama sekali eh ternyata itu tikusnya di air kan bisa jadi seperti itu kan akhirnya terkena kasus ya," jelasnya.
Meski tidak ditemukan kasus Leptospirosis, Meifta meminta kepada warga Kota Malang untuk tetap waspada. Masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Yang jelas kita antisipasi jangan sampai ada perkembang biakan dari tikus tersebut serta kembali lagi lah PHBS nya," ungkapnya.
Sementara Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Malang, Bayu Tjahjawibawa, mengatakan penyakit Leptospirosis ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp yang ditularkan dari hewan ke manusia, dan sebaliknya. Bakteri ini mudah berkembang biak pada lingkungan yang becek, berlumpur, dan kotor.
"Jadi gejalanya itu secara umum demam dan nyeri di bagian belakang lutut. Kalau agak terlambat itu bisa menyerang liver. Jadi orangnya jadi kuning, kayak penyakit kuning," ungkap Bayu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)