Personel BPBD Kota Sukabumi saat menyedot air banjir yang menggenangi rumah warga di Kota Sukabumi, Jabar dengan menggunakan mesin penyedot air. Antara/Aditya Rohman
Personel BPBD Kota Sukabumi saat menyedot air banjir yang menggenangi rumah warga di Kota Sukabumi, Jabar dengan menggunakan mesin penyedot air. Antara/Aditya Rohman

Kerugian Akibat Bencana di Sukabumi Mencapai Rp2,16 Miliar

Antara • 08 April 2023 09:32
Sukabumi: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat total kerugian akibat bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada triwulan pertama 2023 atau dari Januari-Maret mencapai Rp2,16 miliar.
 
"Total kerugian tersebut berasal dari hasil rekapitulasi dampak kerusakan, baik rumah, fasilitas umum maupun keagamaan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, di Sukabumi, Sabtu, 8 April 2023.
 
Baca: 77 Bencana Melanda Kota Batu Sepanjang 2023, Terbanyak Tanah Longsor

Menurut Zulkarnain kerugian paling terbesar berasal dari bencana tanah longsor yakni mencapai Rp1,45 miliar. Adapun rinciannya untuk bencana angin topan/puting beliung kerugiannya Rp5 juta.
 
Kemudian kerugian akibat banjir Rp98,3 juta, kerugian akibat cuaca ekstrem Rp335,6 juta dan kebakaran pemukiman Rp271 juta. Total kerugian itu berasal dari 42 kejadian bencana dengan rincian pada Januari terjadi satu kejadian bencana, yakni tanah longsor.
 
Kemudian pada Februari terjadi 16 kejadian bencana, yakni tiga kejadian angin topan, banjir satu kejadian dan cuaca ekstrem, kebakaran serta tanah longsor masing-masing empat kejadian.
 
Selanjutnya pada Maret terjadi 25 kejadian bencana dengan rincian empat kejadian banjir, delapan kejadian cuaca ekstrem, kebakaran dua kejadian dan tanah longsor 11 kejadian.

"Sementara jumlah rumah yang rusak totalnya mencapai 31 unit dan warga yang terdampak 42 jiwa dua di antara mengalami luka ringan dan korban jiwa nihil," jelasnya.
 
Zulkarnain mengatakan meskipun pada April ini tidak ada kejadian bencana, pihaknya mengimbau kepada warga untuk tetap waspada, karena potensi terjadinya bencana hidrometeorologi masih cukup tinggi.
 
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya bencana.
 
Warga juga diminta untuk secara rutin bergotong-royong membersihkan sampah yang menyumbat saluran air serta selalu memeriksa jaringan listrik antisipasi terjadinya korsleting listrik yang bisa memicu bencana kebakaran.
 
Bencana tidak bisa diprediksi waktu dan lokasi terjadinya, oleh karena itu, alangkah baiknya masyarakat untuk melakukan pencegahan dan selalu waspada guna meminimalisasi dampaknya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan