Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, bersama anak-anak warga Kota Bukittinggi. Daerah ini berhasil menurunkan angka stunting menjadi kedua terendah di Sumatra Barat. Dokumentasi/ Antara
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, bersama anak-anak warga Kota Bukittinggi. Daerah ini berhasil menurunkan angka stunting menjadi kedua terendah di Sumatra Barat. Dokumentasi/ Antara

Angka Stunting Bukittinggi Terendah Kedua di Sumbar

Antara • 02 Maret 2023 13:51
Bukittimggi: Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, berhasil menekan pertumbuhan angka stunting dengan penurunan prevalensi yang cukup signifikan menjadi daerah terendah kedua di Sumatra Barat.
 
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan apresiasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tim percepatan penurunan stunting yang telah bekerja maksimal.
 
"Ini perkembangan yang baik bagi angka stunting. Sejak 2022 stunting menjadi persoalan nasional yang harus diselesaikan di Bukittinggi, upaya yang dilakukan bersama, menampakkan hasil positif," kata Erman Kamis, 2 Maret 2023.
 
Baca: BKKBN DIY Turun Tangan Tekan Kasus Stunting di Gunungkidul

Dia menyebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi Balita Stunted Kota Bukittinggi sebesar 19 persen dan pada 2022 turun menjadi 16,8 persen.
 
"Kami akan terus tingkatkan capaian ini untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan menjadi pemimpin hebat di masa depan," jelas Wako.
 
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3APPKB) Bukittinggi Nauli Handayani mengatakan upaya yang dilakukan antara lain intervensi dengan sasaran ibu hamil, intervensi dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia nol sampai enam bulan serta intervensi dengan sasaran anak usia sampai 24 bulan.
 
"Intervensi gizi spesifik, berkontribusi 30 persen, ini ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek," ungkapnya.
 
Hasil survey SSGI mencatat angka persentase prevelansi stunting dari yang terendah hingga tertinggi di Sumatera Barat yaitu, Sawahlunto 13,7, Bukittinggi dan Padang Panjang 16,8, Payakumbuh 17,8 persen, Kota Solok 18,1, Pariaman 18,4, Tanah Datar 18,9, Padang 19,5, Kab. Solok 24,2, Limapuluh Kota 24,3, Agam 24,6, Dharmasraya 24,6, Padang Pariaman 25, Pasaman 28,9, Pessel 29,8, Sijunjung 30, Solok Selatan 31,7, Kep. Mentawai 32 persen dan Pasaman Barat 35,5.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan