Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memantau kesiapan penanganan bencana di kawasan lereng Gunung Merapi Sleman, Minggu (12/3/2023). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memantau kesiapan penanganan bencana di kawasan lereng Gunung Merapi Sleman, Minggu (12/3/2023). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman

Jalur Evakuasi Bencana Erupsi Merapi Dipastikan Siap

Antara • 12 Maret 2023 20:41
Sleman: Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa, memastikan jalur evakuasi dan barak pengungsian jika terjadi erupsi Gunung Merapi saat ini dalam kondisi siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
 
"Jalur evakuasi di semua titik dan juga barak pengungsian di wilayah Sleman saat ini dalam kondisi siap untuk digunakan sewaktu-waktu," kata Danang, saat memantau kesiapan penanganan bencana di kawasan lereng Gunung Merapi Sleman, Minggu, 12 Maret 2023.
 
Danang Maharsa meminta masyarakat agak tidak perlu terlalu panik, namun diimbau tetap waspada dan tetap berada di jarak aman.

"Masyarakat masih tetap boleh beraktivitas, namun harus berada pada jarak aman Gunung Merapi," ucapnya.
 
Terkait aktivitas pariwisata dan perekonomian di sekitar Gunung Merapi, Danang mengatakan bahwa masyarakat masih bisa melakukan kegiatan tersebut juga dengan tetap memperhatikan jarak aman.
 
"Bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Merapi diharapkan bisa turut aktif melaporkan perkembangan aktivitas Gunung Merapi kepada pihak yang berwenang," terang dia.
 
Baca juga: Warga Terdampak Erupsi Merapi Diminta Pakai Masker Hindari Hujan Abu

Sedangkan para pelaku wisata, masyarakat, pelaku ekonomi, diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasinya dengan fasilitas apapun, baik dengan HT, HP, dan lainnya.
 
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan, mengungkapkan telah membuat rencana kontinjensi dampak erupsi ini dengan jarak sejauh 9 kilometer dari kawah Gunung Merapi.
 
Dengan begitu, ada tujuh kelurahan yang masuk dalam radius tersebut, di antaranya Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan, Kelurahan Purwobinangun, Hargobinangun di Kapanewon Pakem serta Kelurahan Girikerto dan Wonokerto di Kapanewon Turi.
 
"Kalau BPTTKG sudah menyampaikan bahayanya 9 kilometer, kami sudah punya skenario 7 desa teratas ini akan dilakukan evakuasi. Tapi selama itu belum, belum kami lakukan evakuasi."
 
Ia mengatakan, BPBD Sleman telah menyiapkan sebanyak 32 titik pengungsian. Setiap padukuhan yang ada di tujuh kelurahan teratas juga telah dibekali SOP terkait skenario evakuasi jika terjadi hal yang membahayakan warga.
 
Baca juga: Awan Panas Gunung Merapi Meluncur 9 Kali Pagi Ini

Kepala BPTTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa Gunung Merapi mengalami erupsi secara signifikan sejak Sabtu, 11 Maret hingga Minggu siang, yakni sebanyak 52 kali.
 
Meski begitu, menurutnya erupsi Gunung Merapi sudah terjadi secara terus menerus sejak 4 Januari 2021.
 
"Jika dikatakan Gunung Merapi erupsi hari Sabtu kemarin, iya benar. Tapi sebenarnya Merapi erupsi sudah dua tahun lebih, yakni sejak 4 Januari 2021, dan status siaganya pada 5 November 2020," ungkapnya.
 
Ia juga berharap para pemangku kepentingan dapat menyikapi erupsi ini secara proporsional agar tidak terjadi panik yang berlebihan di masyarakat. Masyarakat juga masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar zona bahaya erupsi Gunung Merapi.
 
"Sebab Merapi ini juga mempunyai sisi manfaatnya bagi masyarakat, baik itu pariwisata, perekonomian, pertanian, dan lainnya," imbuh dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan