Tari Cahya Nojorono hadir di perhelatan Kirab Budaya Khas Jawa Tengah di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, 12 Mei 2024. (Foto: Dok)
Tari Cahya Nojorono hadir di perhelatan Kirab Budaya Khas Jawa Tengah di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, 12 Mei 2024. (Foto: Dok)

Tari Cahya Nojorono Meriahkan Kirab Budaya Khas Jawa Tengah di TMII

Patrick Pinaria • 21 Mei 2024 16:56
Jakarta: Setelah sebelumnya diperkenalkan pertama kali di Kudus, Jawa Tengah, pada April 2024 lalu, Tari Cahya Nojorono melanjutkan perjalanan dengan hadir di perhelatan Kirab Budaya Khas Jawa Tengah di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, 12 Mei 2024.
 
Keunikan Tari Cahya Nojorono yang sarat akan makna filosofis ditampilkan sebagai tarian pembuka acara Kirab Budaya dan sukses menyita perhatian pengunjung TMII yang sedang berlibur akhir pekan.
 
Perhelatan Kirab Budaya Khas Jawa Tengah yang turut menggandeng deretan UMKM binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus itu, sekaligus menjadi ajang promosi Caping Kalo sebagai warisan budaya Kudus persembahan Nojorono Kudus melalui pagelaran tari semi kolosal. 

Kolaborasi Nojorono Kudus bersama Pemkab Kudus merupakan simbol keseriusan komitmen bersama pemerintah dalam upaya pelestarian Caping Kalo. 
 
"Kami senang melihat antusiasme masyarakat yang hadir di acara Kirab Budaya ini dan menikmati suguhan Tari Cahya Nojorono. Ke depannya, kami berharap masih banyak lagi panggung yang bisa kami jajaki untuk bisa memperkenalkan, sekaligus melestarikan warisan budaya Caping Kalo," kata Arief Goenadibrata selaku Direktur PT Nojorono Tobacco International.
 
Tari Cahya Nojorono Meriahkan Kirab Budaya Khas Jawa Tengah di TMII
 
Pertunjukan Tari Cahya Nojorono di TMII tersebut merupakan gong penanda komitmen Nojorono Kudus dalam meneruskan upaya melestarikan Caping Kalo. 
 
Tak menutup kemungkinan gelaran Tari Cahaya Nojorono akan masuk dalam rangkaian roadshow ke beberapa kota pada sepanjang tahun 2024. Besar harapannya koreografi tari besutan Didik Nini Thowok tersebut dapat menghibur dan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mendorong semangat setiap individu akan pentingnya melestarikan warisan budaya, khususnya Caping kalo. 
 
 
Baca: The Authenticators, Buka Peluang Talenta Muda jadi Creative Enabler

 
Pada kesempatan yang sama, perhelatan Kirab Budaya Jawa Tengah menampilkan pementasan drama kolosal, Kayu Naga Gunung Muria, Dolanan Anak, hingga gelaran bazaar yang memperkenalkan produk ekonomi kreatif khas Kudus.
 
"Kami ingin memperkenalkan Kudus kepada khalayak lebih luas lewat seni, budaya, maupun pariwisatanya. Hal ini guna menarik minat masyarakat untuk bisa menikmati segala potensi yang Kudus punya," kata Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan