Bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk korban bencana banjir bandang di Sumatra Barat. Dokumentasi KKP
Bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk korban bencana banjir bandang di Sumatra Barat. Dokumentasi KKP

KKP Salurkan Bantuan Petani Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Whisnu Mardiansyah • 24 Mei 2024 12:51
Padang: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan uang tunai masing-masing Rp1 juta untuk 254 pembudidaya yang usahanya terdampak bencana alam di Sumatra Barat. Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono merogoh Rp100 juta dari kantong pribadinya untuk membantu korban bencana.
 
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto memaparkan, para pembudidaya yang dibantu tersebar di Padang Panjang, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam dan Tanah Datar. Mereka merupakan pembudidaya ikan air tawar seperti ikan nila, ikan mas, patin, hingga lele.
 
"Ini merupakan instruksi langsung Pak Menteri Trenggono untuk membantu para pembudidaya
yang usahanya terdampak banjir. Pak Menteri bahkan mendonasikan uang pribadinya Rp100 juta sebagai bentuk simpati," ungkap Doni Ismanto saat memberikan bantuan di Poslap Banjir Bandang di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Rabu, 22 Mei 2024.
 
Baca: Ogan Komering Ulu Sumsel Diterjang Banjir Bandang

Para pembudidaya yang dibantu rata-rata mengalami kerugian cukup besar karena tambak-tambak yang mereka kelola tidak bisa digunakan lagi. Selain ikan yang dibudidaya hilang terbawa banjir, infrastruktur kolam budidaya juga rusak, bahkan sampai ada yang rata dengan tanah.

Doni menjelaskan, bantuan uang tunai sebagai bantuan jangka pendek. KKP masih akan memberikan bantuan jangka menengah untuk menghidupkan kembali usaha budidaya perikanan masyarakat terdampak bencana alam di Sumbar. Bantuan jangka menengah meliputi perbaikan kolam-kolam budidaya, bantuan benih, hingga indukan.
 
"Insyaallah rehabilitasi dan revitalisasi bisa segera dilakukan karena ini kerusakannya cukup parah, sampai enggak terlihat kolamnya sudah rata dengan tanah," beber Doni.
 
Total bantuan yang disalurkan KKP hampir Rp500 juta, di mana Rp100 juta di antaranya berasal
dari bantuan pribadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Bantuan ini mencakup uang tunai untuk
pembudidaya, serta paket sembako, selimut, dan susu.
 
Salah seorang pembudidaya penerima bantuan bernama Epi, mengungkapkan harapannya agar
rehabilitasi bisa segera dilakukan. Kolam tanah ikan nila seluas 20x20 meter miliknya sudah rata
dengan tanah. Infrastruktur pendukung seperti pagar kolam yang terbuat dari seng, juga hilang
dari banjir.
 
"Terima kasih bantuannya Pak Menteri, KKP, Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk pemulihan usaha kami. Di tempat saya ada 13 pembudidaya yang kolamnya tidak bisa digunakan lagi," kata warga Bukik Batabuah, Kabupaten Agam itu. 
 
Hal senada juga disampaikan Wali Nagari Koto Tua IV Koto, Irvan Darwin. Bantuan dari KKP
diharapkannya dapat mempercepat pemulihan dari kerusakan-kerusakan imbas banjir bandang
pada 11 Mei lalu.
 
"Kami mohon doanya juga, semoga proses pemulihan bisa segera selesai, dan masyarakat bisa
beraktivitas normal lagi," ujar Irvan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan