Palembang: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menerima bantuan penanganan darurat banjir di wilayah Sumsel dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Fatoni mengatakan bantuan itu akan sangat bermanfaat lantaran kondisi Sumsel saat ini cenderung rawan banjir dan longsor serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan untuk Sumsel termasuk untuk kabupaten/kota. Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi kami," kata Fatoni, Sabtu, 27 Januari 2024.
Menurut Fatoni, Pemprov Sumsel masih memiliki anggaran untuk penanggulanan bencana melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Sehingga, dalam melakukan penanganan bencana seperti karhutla, misalnya, masing-masing daerah lebih leluasa bergerak.
"Karena itu juga penanganan Karhutla kita diapresiasi. Bahkan kita diundang ke Dubai untuk paparan tentang keberhasilan penanganan Karhutla," ujar Fatoni.
Fatoni menegaskan penanganan bencana membutuhkan kekompakan dari seluruh pihak. Sejak menjabat sebagai Pj Gubernur Sumsel pada Oktober 2023, dia langsung mengumpulkan Forkopimda untuk bersinergi menanggulangi Karhutla. Fatoni juga berharap BNPB dapat terus memprioritaskan bantuan ke Sumsel karena dapat membantu daerah.
"Termasuk kita juga intens dengan swasta, dan alhamdulillah semua bagus. Begitupun saat ada bencana banjir, kebersaman kita utamakan, mobilisasi bantuan bergerak memberikan pertolongan. Namun kita tetap butuh bantuan," jelasnya.
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan pertemuan ini ingin memastikan penanganan banjir sudah berjalan sesuai standar dan memastikan masyarakat terdampak dapat memenuhi kebutuhannya. BNPB kemudian mendapat informasiada sejumlah hal yang dibutuhkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Kita tanya kawan di BPBD mereka kadang minim dan darurat bensin masih susah. Untuk itu semua kita berikan dana awal Rp150 juta kecuali Muba dan Muratara Rp250 juta karena masih banjir," ujar Lilik.
Selain itu, Lilik menyampaikan rencana BNPB pusat yang ingin membuat master plan penanganan banjir dengan melibatkan akademisi, perusahaan, ormas, organisasi nonpemerintah, relawan dan lainnya. Selain itu, BNPB berencana membuat klaster seperti di Tokyo Crisis Center yang akan memudahkan penanganan berbagai bencana.
"Jadi kita minta dokumen siapa, melakukan apa. Sebab saat Karhutla Sumsel menjadi prioritas dan saat banjir juga menjadi perhatian," jelas Lilik.
Bantuan yang diberikan meliputi bantuan operasional senilai Rp1,85 miliar. ada 5.500 makanan siap saji, 5.500 lembar matras, 5.500 lembar selimut, 5.500 paket hygiene kit, 5.500 botol sabun cair, 11 unit tenda pengungsi dan 2.750 paket sembako. Bantuan ini akan disalurkan pada provinsi serta 10 kabupaten/kota di Sumsel.
Palembang: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menerima bantuan penanganan darurat banjir di wilayah
Sumsel dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Fatoni mengatakan bantuan itu akan sangat bermanfaat lantaran kondisi Sumsel saat ini cenderung rawan banjir dan longsor serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan untuk Sumsel termasuk untuk kabupaten/kota. Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi kami," kata Fatoni, Sabtu, 27 Januari 2024.
Menurut Fatoni,
Pemprov Sumsel masih memiliki anggaran untuk penanggulanan bencana melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Sehingga, dalam melakukan penanganan bencana seperti karhutla, misalnya, masing-masing daerah lebih leluasa bergerak.
"Karena itu juga penanganan Karhutla kita diapresiasi. Bahkan kita diundang ke Dubai untuk paparan tentang keberhasilan penanganan Karhutla," ujar Fatoni.
Fatoni menegaskan penanganan bencana membutuhkan kekompakan dari seluruh pihak. Sejak menjabat sebagai Pj Gubernur Sumsel pada Oktober 2023, dia langsung mengumpulkan Forkopimda untuk bersinergi menanggulangi Karhutla. Fatoni juga berharap BNPB dapat terus memprioritaskan bantuan ke Sumsel karena dapat membantu daerah.
"Termasuk kita juga intens dengan swasta, dan alhamdulillah semua bagus. Begitupun saat ada bencana banjir, kebersaman kita utamakan, mobilisasi bantuan bergerak memberikan pertolongan. Namun kita tetap butuh bantuan," jelasnya.
Deputi Logistik dan Peralatan
BNPB Lilik Kurniawan mengatakan pertemuan ini ingin memastikan penanganan banjir sudah berjalan sesuai standar dan memastikan masyarakat terdampak dapat memenuhi kebutuhannya. BNPB kemudian mendapat informasiada sejumlah hal yang dibutuhkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Kita tanya kawan di BPBD mereka kadang minim dan darurat bensin masih susah. Untuk itu semua kita berikan dana awal Rp150 juta kecuali Muba dan Muratara Rp250 juta karena masih banjir," ujar Lilik.
Selain itu, Lilik menyampaikan rencana BNPB pusat yang ingin membuat master plan penanganan banjir dengan melibatkan akademisi, perusahaan, ormas, organisasi nonpemerintah, relawan dan lainnya. Selain itu, BNPB berencana membuat klaster seperti di Tokyo Crisis Center yang akan memudahkan penanganan berbagai bencana.
"Jadi kita minta dokumen siapa, melakukan apa. Sebab saat Karhutla Sumsel menjadi prioritas dan saat banjir juga menjadi perhatian," jelas Lilik.
Bantuan yang diberikan meliputi bantuan operasional senilai Rp1,85 miliar. ada 5.500 makanan siap saji, 5.500 lembar matras, 5.500 lembar selimut, 5.500 paket hygiene kit, 5.500 botol sabun cair, 11 unit tenda pengungsi dan 2.750 paket sembako. Bantuan ini akan disalurkan pada provinsi serta 10 kabupaten/kota di Sumsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)