Tim SAR gabungan mengikuti apel sebelum menuju lokasi pencarian korban longsor di posko SAR, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. ANTARA/Zulkifli Polimengo
Tim SAR gabungan mengikuti apel sebelum menuju lokasi pencarian korban longsor di posko SAR, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. ANTARA/Zulkifli Polimengo

Cuaca Hujan jadi Hambatan Utama Pencarian Korban di Tambang Longsor Gorontalo

Antara • 12 Juli 2024 06:05
Bone Bolango: Pencarian korban tanah longsor pada hari kelima oleh tim SAR gabungan di area tambang emas rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, terkendala cuaca.
 
Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Ida Bagus Ngurah Asrama, mengatakan tim SAR belum bisa secara maksimal melakukan pencarian karena sebagian besar wilayah tersebut terus-menerus diguyur hujan.
 
"Hujan menjadi kendala utama rekan-rekan di lapangan, sehingga proses pencarian terhambat," ucap Ida Bagus, Kamis, 11 Juli 2024.

Ia menjelaskan, saat ini total keseluruhan korban yang sudah terdata berjumlah 190 orang, terdiri atas 23 orang meninggal dunia,144 selamat, dan masih dalam pencarian 23 orang.
 
Selain menyulitkan proses pencarian korban, cuaca hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Kecamatan Suwawa Timur juga menghambat proses distribusi logistik.
 
Baca juga: Pencarian Penambang Korban Longsor di Gorontalo Dilanjutkan Pagi Ini

"Cuaca buruk juga membuat helikopter yang akan mengangkut personel dari dan menuju lokasi operasi pencarian maupun untuk proses evakuasi tidak dapat dioperasikan," ujar Ida Bagus.
 
Demikian pula dengan satu unit ekskavator milik perusahaan tambang setempat yang sudah ada di lokasi tidak bisa dioperasikan mengingat di sekitar lokasi pencarian masih diguyur hujan hingga adanya pergerakan tanah.
 
"Untuk pendistribusian logistik dan personel hanya menggunakan angkutan sepeda motor," terangnya.
 
Meskipun aktivitas pencarian korban belum bisa dilaksanakan, namun tim yang turun dari lokasi menuju ke Posko SAR utama tetap melakukan penyisiran di sepanjang jalur yang dilalui.
 
Rencananya pada Jumat pagi, 12 Juli 2024, personel yang berada di lokasi tambang akan kembali melakukan pencarian korban. Demikian pula distribusi logistik dan personel tambahan menggunakan helikopter juga akan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan faktor cuaca.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan