Solo: Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menyebut relawannya mendapatkan intimidasi. Terkait itu Gibran kemudian memasang kamera pengawas ke semua rumah Ketua Relawannya.
"Relawan saya juga diintimidasi, tapi kami diam saja," kata Gibran di Solo, Senin, 20 November 2023.
Hal itu menanggapi terkait PDI Perjuangan (PDIP) yang merasa mendapatkan intimidasi dan ancaman. Kendati demikian ia tak menjelaskan runci bentuk intimidasi apa yang diterima oleh relawannya serta intimidasi tersebut datang dari pihak mana.
Gibran menyikapi santai kejadian tersebut. Termasuk pencopotan baliho Prabowo-Gibran yang dilakukan oleh oknum.
"(PDIP) Tekanan dalam bentuk apa? Relawan kamu juga diintimidasi. (dalam bentuk apa?) banyak. Minggu lalu kami memasang CCTV di semua rumah ketua relawan. Intinya santai saja. Dari kami santai saja, kalai ada hal-hal yang tidak wajar ya silahkan dilaporkan saja," jelasnya.
Sementara delapan hari menjelang masa kampanye, dia menyampaikan belum memutuskan untuk mundur sebagai Wali Kota Solo atau memilih akan mengambil cuti selama masa kampanye. Namun ia mengaku telah menerima masukan dari tim pemenangannya (TKN).
"Nanti saya kabari lagi ya, saya sudah menerima masukan-masukan juga dari tim pemenanngan. Tapi nanti ya (keputusannya)," ungkapnya.
Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut indikasi tekanan yang diterima PDIP dan Ganjar-Mahfud tak hanya dalam bentuk pencopotan baliho. Dia mengatakan PDIP juga membangun komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait indikasi tekanan jelang Pilpres 2024.
"Oh, ya cukup banyak. Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," kata Hasto kepada wartawan di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat.
Solo: Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM)
Gibran Rakabuming Raka menyebut relawannya mendapatkan intimidasi. Terkait itu Gibran kemudian memasang kamera pengawas ke semua rumah Ketua Relawannya.
"Relawan saya juga diintimidasi, tapi kami diam saja," kata Gibran di Solo, Senin, 20 November 2023.
Hal itu menanggapi terkait
PDI Perjuangan (PDIP) yang merasa mendapatkan intimidasi dan ancaman. Kendati demikian ia tak menjelaskan runci bentuk intimidasi apa yang diterima oleh relawannya serta intimidasi tersebut datang dari pihak mana.
Gibran menyikapi santai kejadian tersebut. Termasuk pencopotan baliho Prabowo-Gibran yang dilakukan oleh oknum.
"(PDIP) Tekanan dalam bentuk apa? Relawan kamu juga diintimidasi. (dalam bentuk apa?) banyak. Minggu lalu kami memasang
CCTV di semua rumah ketua relawan. Intinya santai saja. Dari kami santai saja, kalai ada hal-hal yang tidak wajar ya silahkan dilaporkan saja," jelasnya.
Sementara delapan hari menjelang masa kampanye, dia menyampaikan belum memutuskan untuk mundur sebagai Wali Kota Solo atau memilih akan mengambil cuti selama masa kampanye. Namun ia mengaku telah menerima masukan dari tim pemenangannya (TKN).
"Nanti saya kabari lagi ya, saya sudah menerima masukan-masukan juga dari tim pemenanngan. Tapi nanti ya (keputusannya)," ungkapnya.
Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut indikasi tekanan yang diterima PDIP dan Ganjar-Mahfud tak hanya dalam bentuk pencopotan baliho. Dia mengatakan PDIP juga membangun komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait indikasi tekanan jelang Pilpres 2024.
"Oh, ya cukup banyak. Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," kata Hasto kepada wartawan di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)