Yogyakarta: Petugas kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mendapati berbagai macam pelanggaran pengemudi kendaraan. Hasil Operasi Patuh Progo 2024 di simpang empat Condongcatur dan simpang empat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yoguakarta pada Rabu, 17 Juli 2024, pelanggaran itu sebagian berkaitan dengan ancaman keselamatan berkendara.
"Selama kegiatan ini, personel melakukan sosialisasi dan memberikan peneguran kepada para pengendara yang melanggar, seperti tidak menggunakan helm, tidak mengenakan seat belt, dan berkendara sambil merokok," kata Kepala Seksi Standar Cegah dan Tindak Subdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, Kompol Surahman.
Ia menjelaskan operasi digelar dengan menitikberatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas. Menurutnya, kesadaran untuk patuh berlalu lintas menjadi elemen penting dalam menjaga keselamatan di jalan.
"Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kepatuhan terhadap peraturan lalu-lintas, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan serta fatalitas yang terjadi," jelasnya.
Kepala Bidang Humas Polda DIY, Komisaris Besar Nugroho Arianto, mengatakan kegiatan preventif atau pencegahan sangat penting dilakukan. Pencegahan itu sekaligus memberikan edukasi pentingnya patuh terhadap peraturan lalu lintas kepada masyarakat.
"Kegiatan Satgas Preventif Operasi Patuh Progo 2024 merupakan upaya kami untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya patuh terhadap peraturan berlalu-lintas. Dengan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, kami berharap dapat menciptakan lingkungan berlalu-lintas yang lebih aman dan tertib di wilayah DIY," ungkapnya.
Operasi Patuh Progo 2024 ini dilaksanakan 15-28 Juli 2024. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah Polda DIY disebut menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun 2022 ke tahun 2023. Namun demikian, disiplin berlalu lintas masih menjadi faktor kunci dalam upaya penurunan angka kecelakaan.
"Oleh karena itu, operasi ini penting dengan melibatkan 980 personel dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia," ujarnya.
Yogyakarta: Petugas kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mendapati berbagai macam
pelanggaran pengemudi kendaraan. Hasil Operasi Patuh Progo 2024 di simpang empat Condongcatur dan simpang empat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yoguakarta pada Rabu, 17 Juli 2024, pelanggaran itu sebagian berkaitan dengan ancaman keselamatan berkendara.
"Selama kegiatan ini, personel melakukan sosialisasi dan memberikan peneguran kepada para pengendara yang melanggar, seperti tidak menggunakan helm, tidak mengenakan seat belt, dan berkendara sambil merokok," kata Kepala Seksi Standar Cegah dan Tindak Subdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, Kompol Surahman.
Ia menjelaskan operasi digelar dengan menitikberatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas. Menurutnya, kesadaran untuk patuh berlalu lintas menjadi elemen penting dalam menjaga keselamatan di jalan.
"Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kepatuhan terhadap peraturan lalu-lintas, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan serta fatalitas yang terjadi," jelasnya.
Kepala Bidang Humas Polda DIY, Komisaris Besar Nugroho Arianto, mengatakan kegiatan preventif atau pencegahan sangat penting dilakukan. Pencegahan itu sekaligus memberikan edukasi pentingnya patuh terhadap peraturan lalu lintas kepada masyarakat.
"Kegiatan Satgas Preventif Operasi Patuh Progo 2024 merupakan upaya kami untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya patuh terhadap peraturan berlalu-lintas. Dengan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, kami berharap dapat menciptakan lingkungan berlalu-lintas yang lebih aman dan tertib di wilayah DIY," ungkapnya.
Operasi Patuh Progo 2024 ini dilaksanakan 15-28 Juli 2024. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah Polda DIY disebut menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun 2022 ke tahun 2023. Namun demikian, disiplin berlalu lintas masih menjadi faktor kunci dalam upaya penurunan angka kecelakaan.
"Oleh karena itu, operasi ini penting dengan melibatkan 980 personel dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)