Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, menggelontorkan anggaran bedah rumah untuk membangun hunian bagi korban gempa. Pembangunan rumah korban bencana itu agar warga tidak berlama-lama berada di tenda pengungsian.
"Kita setiap tahun membedah 2.500 rumah warga. Masih ada sisa. Bedah rumah sekarang untuk 1.522 rumah korban gempa yang rusak berat," terang Bupati Malang Muhammad Sanusi, Minggu, 18 April 2021.
Sanusi menjelaskan rumah layak huni berukuran 8x6 meter sengaja dialokasikan bagi setiap korban gempa. Bila tanah warga lebih kecil, lanjutnya, luas bangunan rumah akan menyesuaikan dengan lahan atas seizin warga.
Baca juga: BPBD Cianjur Koordinasi dengan Provinsi Petakan Sesar Cimandiri
Saat ini, Pemkab Malang mempercepat pembangunan rumah layak huni serentak di semua desa terdampak gempa sembari menunggu bantuan dari BNPB. Nantinya rumah tahan gempa yang ada bisa dibangun lagi oleh warga menggunakan bantuan dari BNPB, yaitu Rp10 juta untuk rumah rusak ringan, Rp25 juta rusak sedang, dan Rp50 juta rusak berat.
"Korban gempa bisa juga menggunakan bantuan yang mereka terima untuk modal kerja memulihkan ekonomi pascagempa," ujarnya.
Sejauh ini petugas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang sudah membuat perencanaan dan desain rumah layak huni tahan gempa termasuk kebutuhan pekerja. Seluruh bahan bangunan batu bata, semen, dan atap baja ringan sudah disiapkan, nantinya pengerjaan dengan dukungan personel TNI dan Polri.
"Pengerjaan rumah layak huni bisa juga melibatkan warga setempat," imbuhnya. (Bagus Suryo)
Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, menggelontorkan anggaran bedah rumah untuk membangun hunian
bagi korban gempa. Pembangunan rumah korban bencana itu agar warga tidak berlama-lama berada di tenda pengungsian.
"Kita setiap tahun membedah 2.500 rumah warga. Masih ada sisa. Bedah rumah sekarang untuk 1.522 rumah korban gempa yang rusak berat," terang Bupati Malang Muhammad Sanusi, Minggu, 18 April 2021.
Sanusi menjelaskan rumah layak huni berukuran 8x6 meter sengaja dialokasikan bagi setiap korban gempa. Bila tanah warga lebih kecil, lanjutnya, luas bangunan rumah akan menyesuaikan dengan lahan atas seizin warga.
Baca juga:
BPBD Cianjur Koordinasi dengan Provinsi Petakan Sesar Cimandiri
Saat ini, Pemkab Malang mempercepat pembangunan rumah layak huni serentak di semua desa terdampak gempa sembari menunggu bantuan dari BNPB. Nantinya rumah tahan gempa yang ada bisa dibangun lagi oleh warga menggunakan bantuan dari BNPB, yaitu Rp10 juta untuk rumah rusak ringan, Rp25 juta rusak sedang, dan Rp50 juta rusak berat.
"Korban gempa bisa juga menggunakan bantuan yang mereka terima untuk modal kerja memulihkan ekonomi pascagempa," ujarnya.
Sejauh ini petugas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang sudah membuat perencanaan dan desain rumah layak huni tahan gempa termasuk kebutuhan pekerja. Seluruh bahan bangunan batu bata, semen, dan atap baja ringan sudah disiapkan, nantinya pengerjaan dengan dukungan personel TNI dan Polri.
"Pengerjaan rumah layak huni bisa juga melibatkan warga setempat," imbuhnya. (Bagus Suryo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)