Wamena: Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Wamena Kota di Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengantisipasi penyelundupan senjata api melalui jalan trans Papua.
Kepala Polsek Wamena Kota, AKP Agus Kuswanto, mengatakan, penyelundupan senjata api sudah dilakukan sejak akses kendaraan mulai melintas jalan trans Papua.
"Kalau kita lihat arus masuknya kendaraan bisa saja berpotensi terjadi penyelundupan dan itu salah satu barang terlarang yang kita cek," katanya, Selasa, 22 Desember 2020.
Ia mengungkapkan semua kendaraan pelintas jalan trans Papua dari Jayapura-Yalimo-Jayawijaya, akan diperiksa di Mapolsek setempat.
Baca juga: 8.428 Pelanggar Protokol Kesehatan Dijaring di Klaten
"Kendaraan yang datang dengan membawa barang itu kita periksa di sini, kalau ada barang ilegal berupa minuman keras maupun barang pembuat minuman keras atau pun senjata tajam kita sita di sini," ujar dia.
Ia memastikan saat ini kendaraan pelintas jalan trans Papua tidak begitu banyak dibandingkan pertengahan tahun lalu.
"Kalau kita lihat jumlah kendaraan dari minggu-minggu kemarin tidak terlalu banyak. Satu minggu bisa ada lima sampai tujuh kendaraan," ungkapnya.
Agus menambahkan berkurangnya kendaraan pengangkut sembilan bahan pokok itu diduga karena akses jalan yang belum bagus.
Wamena: Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Wamena Kota di Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengantisipasi penyelundupan
senjata api melalui jalan trans Papua.
Kepala Polsek Wamena Kota, AKP Agus Kuswanto, mengatakan, penyelundupan senjata api sudah dilakukan sejak akses kendaraan mulai melintas jalan trans Papua.
"Kalau kita lihat arus masuknya kendaraan bisa saja berpotensi terjadi penyelundupan dan itu salah satu barang terlarang yang kita cek," katanya, Selasa, 22 Desember 2020.
Ia mengungkapkan semua kendaraan pelintas jalan trans Papua dari Jayapura-Yalimo-Jayawijaya, akan diperiksa di Mapolsek setempat.
Baca juga:
8.428 Pelanggar Protokol Kesehatan Dijaring di Klaten
"Kendaraan yang datang dengan membawa barang itu kita periksa di sini, kalau ada barang ilegal berupa minuman keras maupun barang pembuat minuman keras atau pun senjata tajam kita sita di sini," ujar dia.
Ia memastikan saat ini kendaraan pelintas jalan trans Papua tidak begitu banyak dibandingkan pertengahan tahun lalu.
"Kalau kita lihat jumlah kendaraan dari minggu-minggu kemarin tidak terlalu banyak. Satu minggu bisa ada lima sampai tujuh kendaraan," ungkapnya.
Agus menambahkan berkurangnya kendaraan pengangkut sembilan bahan pokok itu diduga karena akses jalan yang belum bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)