Semarang: Pelaksana tugas Bupati Kudus, Hartopo, akhirnya resmi menjadi Bupati Kudus. Dia menggantikan kepemimpinan tertinggi di kota kretek yang semula dijabat oleh Muhammad Tamzil.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melantik Hartopo sebagai Bupati Kudus di Kantor Pemerintah Provinsi Jateng. Ganjar berpesan kepada Hartopo supaya terus melakukan reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Saya sampaikan, apa yang terjadi di masa lalu itu, harus dilupakan. Tapi ingat, itu mesti menjadi pelajaran untuk perbaikan sistem reformasi birokrasi di Kudus," kata Ganjar, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 9 April 2021.
Hartopo menggeser M. Tamzil yang lengser dari jabatan Bupati Kudus karena terjerat kasus suap dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Semarang, Jawa Tengah, pada 6 April 2020, menjatuhkan hukuman pidana kepada M. Tamzil delapan tahun penjara dan denda Rp 250 juta karena dinyatakan terbukti berdalah menerima suap dan gratifikasi dari Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kudus, Akhmad Shofian.
Baca: Sabu Raijua Laporkan 4.857 Bangunan Rusak Akibat Badai Seroja
Ganjar meminta Hartopo melupakan kasus korupsi yang pernah menjerat Pemerintah Kabupaten Kudus dan berkonsesntrasi memimpin sebagai Bupati hingga sisa masa jabatan berakhir pada 2023. Ganjar mengaku siap memberi pendampingan kepada Hartopo.
"Saya minta aparat penegak hukum agar bisa mendampingi, termasuk dari inspektorat kita juga bisa terlibat. Reformasi saya lihat sudah berjalan, saya senang karena bisa menjembatani Kudus dengan KPK. Ke depan saya harap terus dilakukan perbaikan-perbaikan," ujar Ganjar menegaskan.
Bupati Kudus definitif, Hartopo, menegaskan siap melakukan reformasi birokrasi dan melakukan pencegahan tindak korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Birokrasi harus diperbaiki terus, karena ini demi menunjang pembangunan Kudus. Kami juga akan terus edukasi terkait revolusi mental. Kita bekerja hanya untuk mengabdi dan sebagai ladang ibadah, bukan mencari keuntungan," jelas Hartopo.
Selain itu, Hartopo mengaku di masa pandemi virus korona, dirinya akan berupaya melakukan pengendalian penyebaran covid-19. Caranya dengan memperketat pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro-zonasi.
"Sekolah kami pantau terus agar semuanya berjalan lancar, termasuk pemulihan ekonomi Kudus dengan pemberdayaan UMKM," beber Hartopo.
Semarang: Pelaksana tugas Bupati Kudus, Hartopo, akhirnya resmi menjadi Bupati Kudus. Dia menggantikan kepemimpinan tertinggi di kota kretek yang semula dijabat oleh Muhammad Tamzil.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melantik Hartopo sebagai Bupati Kudus di Kantor Pemerintah Provinsi Jateng. Ganjar berpesan kepada Hartopo supaya terus melakukan reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Saya sampaikan, apa yang terjadi di masa lalu itu, harus dilupakan. Tapi ingat, itu mesti menjadi pelajaran untuk perbaikan sistem reformasi birokrasi di Kudus," kata Ganjar, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 9 April 2021.
Hartopo menggeser M. Tamzil yang lengser dari jabatan Bupati Kudus karena terjerat kasus suap dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Semarang, Jawa Tengah, pada 6 April 2020, menjatuhkan hukuman pidana kepada M. Tamzil delapan tahun penjara dan denda Rp 250 juta karena dinyatakan terbukti berdalah menerima suap dan gratifikasi dari Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kudus, Akhmad Shofian.
Baca:
Sabu Raijua Laporkan 4.857 Bangunan Rusak Akibat Badai Seroja
Ganjar meminta Hartopo melupakan kasus korupsi yang pernah menjerat Pemerintah Kabupaten Kudus dan berkonsesntrasi memimpin sebagai Bupati hingga sisa masa jabatan berakhir pada 2023. Ganjar mengaku siap memberi pendampingan kepada Hartopo.
"Saya minta aparat penegak hukum agar bisa mendampingi, termasuk dari inspektorat kita juga bisa terlibat. Reformasi saya lihat sudah berjalan, saya senang karena bisa menjembatani Kudus dengan KPK. Ke depan saya harap terus dilakukan perbaikan-perbaikan," ujar Ganjar menegaskan.
Bupati Kudus definitif, Hartopo, menegaskan siap melakukan reformasi birokrasi dan melakukan pencegahan tindak korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Birokrasi harus diperbaiki terus, karena ini demi menunjang pembangunan Kudus. Kami juga akan terus edukasi terkait revolusi mental. Kita bekerja hanya untuk mengabdi dan sebagai ladang ibadah, bukan mencari keuntungan," jelas Hartopo.
Selain itu, Hartopo mengaku di masa pandemi virus korona, dirinya akan berupaya melakukan pengendalian penyebaran covid-19. Caranya dengan memperketat pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro-zonasi.
"Sekolah kami pantau terus agar semuanya berjalan lancar, termasuk pemulihan ekonomi Kudus dengan pemberdayaan UMKM," beber Hartopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
