Surabaya: Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, meminta pelayanan vaksinasi covid-19 melalui metode lantatur di Surabaya, Jawa Timur, dilakukan untuk masyarakat umum. Penerapannya juga diminta tidak dibatasi hanya untuk warga Surabaya.
"Bu Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita) ini dibuka untuk umum ya. Sudah pasti banyak orang Surabaya (divaksin). Kalau kurang (vaksin) WhatsApp saya," kata Maxi Rein, di kampus Universitas Surabaya (Ubaya), Sabtu, 27 Maret 2021.
Menurut dia, pelayanan vaksin, khususnya lantatur, tidak perlu dibatasi hanya untuk warga Kota Surabaya. Sebaiknya, siapa pun dari warga manapun yang datang ke lokasi vaksin bisa dilayani.
"Mereka juga enggak banyak kok. Kalau dibatasi, tapi enggak banyak yang datang kan ya gimana," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, presiden menargetkan untuk vaksinasi lansia harus selesai pada tahun ini.
Baca juga: Salah Gerebek, Kasat Narkoba Polresta Malang Kota Dicopot
"Kita juga tidak tahu vaksin ini bertahan sampai berapa lama. Makanya Presiden minta vaksinasi lansia harus selesai tahun ini," sambung dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan saran dari Dirjen P2P tersebut. Ia menekankan vaksinasi via lantatur terlebih dahulu untuk warga yang tinggal di Surabaya Raya, meliputi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
"Semua peduli terhadap pendami. Kalau semua stakeholder ikut berperan seperti ini, Insya Allah pandemi cepat selesai dan kehidupan bisa normal kembali," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya dan RS Husada Utama bersama Halodoc dan GoJek memfasilitasi vaksinasi secara lantatur bagi lansia. Pelayanan vaksinasi covid-19 melalui metode lantatur bagi masyarakat lanjut usia di Surabaya digelar di Kampus Universitas Surabaya Jalan Tenggilis Mejoyo.
Surabaya: Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, meminta pelayanan
vaksinasi covid-19 melalui metode lantatur di Surabaya, Jawa Timur, dilakukan untuk masyarakat umum. Penerapannya juga diminta tidak dibatasi hanya untuk warga Surabaya.
"Bu Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita) ini dibuka untuk umum ya. Sudah pasti banyak orang Surabaya (divaksin). Kalau kurang (vaksin) WhatsApp saya," kata Maxi Rein, di kampus Universitas Surabaya (Ubaya), Sabtu, 27 Maret 2021.
Menurut dia, pelayanan vaksin, khususnya lantatur, tidak perlu dibatasi hanya untuk warga Kota Surabaya. Sebaiknya, siapa pun dari warga manapun yang datang ke lokasi vaksin bisa dilayani.
"Mereka juga enggak banyak kok. Kalau dibatasi, tapi enggak banyak yang datang kan ya gimana," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, presiden menargetkan untuk vaksinasi lansia harus selesai pada tahun ini.
Baca juga:
Salah Gerebek, Kasat Narkoba Polresta Malang Kota Dicopot
"Kita juga tidak tahu vaksin ini bertahan sampai berapa lama. Makanya Presiden minta vaksinasi lansia harus selesai tahun ini," sambung dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan saran dari Dirjen P2P tersebut. Ia menekankan vaksinasi via lantatur terlebih dahulu untuk warga yang tinggal di Surabaya Raya, meliputi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
"Semua peduli terhadap pendami. Kalau semua stakeholder ikut berperan seperti ini, Insya Allah pandemi cepat selesai dan kehidupan bisa normal kembali," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya dan RS Husada Utama bersama Halodoc dan GoJek memfasilitasi vaksinasi secara lantatur bagi lansia. Pelayanan vaksinasi covid-19 melalui metode lantatur bagi masyarakat lanjut usia di Surabaya digelar di Kampus Universitas Surabaya Jalan Tenggilis Mejoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
